Next Post

Akibat Kebakaran, Pertamina Kehilangan 400 Ribu Barel BBM

IMG-20210330-WA0004

INDRAMAYU –

PT Pertamina (persero) menyatakan hingga pagi ini, Selasa (30/3), jumlah tangki Kilang Minyak Balongan yang terbakar dan meledak mencapai 4 unit.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya menjelaskan, saat kejadian Tangki T-301 terbakar, berisi 23 ribu KiloLiter (KL) produk gasoline (BBM). Sementara 3 tangki lainnya dalam keadaan kosong.

“Jumlah tangki yang ada di Balongan sebanyak 72 tangki dengan kapasitas 1,35 Juta KL. Insiden terjadi pada 4 tangki yang memiliki kapasitas kurang lebih 100 ribu KL,” kata Ifki dalam keterangan tertulis kepada kumparan.com.

Akibat kebakaran ini, Pertamina kehilangan 400 ribu barel produksi. Produksi tersebut termasuk pengolahan BBM, solar, LPG, hingga avtur.

Jumlah produksi yang hilang tersebut berdasarkan lamanya pemadaman yang diperkirakan berlangsung hingga 5 hari ke depan.

“Sambil menunggu pemadaman, mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal, kira-kira kehilangan produksi yang tidak bisa di-supply dari kilang 400 ribu barel,” kata Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono dalam konferensi pers Pertamina secara virtual, Senin (29/3).

Meski begitu, Pertamina memastikan pasokan BBM hingga avtur ke masyarakat tidak terganggu. Perusahaan akan mencari pasokan dari Kilang Cilacap dan Kilang TPPI Tuban. Produksi Kilang Cilacap bisa dinaikkan sampai 300 ribu barel, sementara dari Kilang TPPI bisa digenjot hingga 500 ribu barel.

Produksi Kilang Cilacap akan dibawa Pertamina menggunakan kapal ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara produksi dari Kilang TPPI akan dibawa ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Balongan.

“Tidak usah panik karena stok banyak dan kilang tidak ada masalah. Kita bisa cover kebutuhan dari kilang lain,” kata Mulyono.

Kilang Minyak Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang yang dimiliki oleh Pertamina dengan kapasitas 125 MBSD. Namun, sejak bulan lalu kapasitas produksi kilang dinaikkan menjadi 150 MBSD dan mampu menghasilkan naptha untuk proses lanjut dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.

Peningkatan kapasitas produksi itu karena adanya Crude Distillate Upgrading Project dalam proyek modifikasi kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP). (IJnews)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News