Next Post

Alat Peringatan Dini Rusak, BPBD Majalengka Kesulitan Deteksi Pergerakan Tanah

gosumbarcom_mvcze_1225

 

MAJALENGKA –

Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Majalengka masuk kategori rawan pergerakan tanah. Hal itu disebabkan adanya perbedaan kontur tanah dan tidak adanya perekat dalam tanah tersebut.

“Itu data yang kami peroleh dari badan Geologi.Tapi dalam mengatasi itu kami selalu sigap,” kata Kepala Pelaksana BPBD Majalengka Agus Permana.

Diakui Agus, saat ini alat pendeteksi pergerakan tanah mengalami kerusakan. Sehingga menyulitkan pihaknya melakukan identifikasi ketika ada kejadiaan.

“Kalau membeli alat itu anggarannya cukup besar, paling juga memperbaikinya,” ucapnya.

Dia menuturkan, alat pendeteksi pergerakan tanah tersebut, saat ini sudah dipasang di lima lokasi berbeda di Kabupaten Majalengka.

“Ada di Gunung Anteun Cigintung Kecamatan Malausma, di Desa Padarek Kecamatan Lemahsugih, Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka, Desa Cibeureum Kecamatan Talaga, dan di Desa Sindangwangi Kecamatan Sindangwangi,” ucapnya.

Dia menambahkan, dengan memasang alat pendeteksi dini pencegahan bencana atau Early Warning System (EWS) setidaknya, BPBD dapat menyampaikan pemberitahuan atau peringatan dini kepada masyarakat.

“Dengan adanya pemasangan alat EWS, nantinya di kawasan itu akan terdapat tanda-tanda bencana alam seperti longsor atau gempa bumi yang bakal diketahui lebih awal dan secara otomatis bisa mengantisipasi adanya korban jiwa,” jelasnya.

Meski alat pendeteksi tak berfungsi, Agus memastikan, BPBD akan selalu siaga dalam mengatasi berbagai bencana yang mengancam masyarakat Kabupaten Majalengka.

“Jika ada musibah yang terjadi di Kabupaten Majalengka silakan laporkan ke kami, pasti akan kami tindaklanjuti,” tuntasnya. (Oki)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News