Next Post

Begini Jadinya Saat Para Jurnalis Ditantang Jadi Da’i di Acara Cirebon Power

 

CIREBON –

Cirebon Power secara terang-terangan dan mendadak memaksa jurnalis Cirebon dari berbagai media menjadi penceramah instan. Sebelum buka bersama, para jurnalis dibagi menjadi delapan kelompok, per kelompok terdiri dari 5-6 orang.

Tanpa persiapan maupun teks, mereka harus menyampaikan tausiyah yang sesuai dengan tema yakni ‘Sahabat yang Baik Saling Mendukung untuk Maju’. Gelak tawa pun tak terhindarkan ketika para pewarta ini maju ke atas panggung menyampaikan judul tausiyah ‘sekenanya’ dan materi ceramah yang terkadang tidak nyambung dengan tema.

Sontak tingkah lucu dan mimik wajah ajaib mereka, membuat seisi ruangan terbahak-bahak. Salah seorang wartawan dari Harian Lampu Hijau Mangun Wijaya mengatakan, kesulitan untuk mencari judul dan isi tausiyah terlebih dibawakan secara bergantian oleh seluruh anggota kelompok, dan diberi waktu hanya 3 menit.

“Apa yang terlintas di pikiran kita saat itu yang menjadi materi ceramah,” katanya, (Kamis 23/5/2019) malam.

Dia mengaku, selama ini belum pernah diminta atau diajak untuk ceramah di atas panggung dengan persiapan yang sangat singkat dan mendadak. “Undangan diberi tahu satu hari sebelumnya, dan kelompoknya pun dibuat pada saat itu. Ya sudah, apa adanya saja,” ujarnya.

Namun ia dan kawan-kawan jurnali lainnya merasa tertantang dengan konsep buka puasa bersama yang dikemas dengan lomba tausiyah ini. “Seru, menarik, dan grogi itu pasti. Tapi ini tantangan juga buat kami,” imbuhnya.

Direktur Cirebon Power Teguh Haryono merasa kagum dengan kemampuan para jurnalis Cirebon dalam membawakan tausiyah. “Ternyata mereka punya skill yang baik dalam ceramah. Selama ini kami dan kawan-kawan jurnalis selalu bertemu di lapangan, tapi mereka mampu menjadi da’i dadakan,” jelasnya.

Dia mengaku, konsep kegiatan buka bersama ini memang dibuat secara dadakan agar para jurnalis terkejut dengan persiapan yang sangat singkat. “Memang undangan lomba ini dibuat dekat dengan hari H. Justru dengan waktu yang mepet dan materi yang dadakan membuat isi ceramah mereka kadang lucu dan menarik,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Teguh juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jurnalis atas kerjasama dan dukungannya terhadap Cirebon Power. Karena menurutnya, Jurnalis merupakan perwakilan dari masyarakat, untuk bisa mewartakan informasi kepada masyarakat.

“Mungkin suatu saat, kita bisa menghadirkan pakar-pakar dalam pertelevisian, radio, fotografi atau yang berkaitan dengan kegiatan jurnalis lainnya. Agar bisa meningkatkan kompetensi jurnalis di Cirebon,” pungkasnya. (Juan/SRM)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News