Next Post

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Ono Surono : PDI Perjuangan Adalah Pancasila Sejati

OS-9

INDRAMAYU –

Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, menggelar kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) di Sekretariat RAOS Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Minggu (28/06/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri pengurus Rumah Aspirasi Ono Surono (RAOS) se-Indramayu, perwakilan pengurus DPC PDI Perjuangan Indramayu, serta masyarakat setempat.

Dalam paparannya, Ono Surono mengungkapkan sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini merupakan ide dan gagasan PDI Perjuangan, yakni Taufiq Kiemas selama menjabat Ketua MPR, yang selalu berada di garda terdepan dalam menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sosialisasi 4 Pilar idenya dari PDI Perjuangan, sehingga sampai saat ini seluruh fraksi DPR RI melakukan kegiatan sosialisasi tersebut,” ungkapnya

Penyebutan empat pilar, kata Ono, tidaklah dimaksudkan bahwa keempat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat, namun Pancasila tetap diposisikan sebagai dasar dan ideologi negara yang berkedudukan di atas tiga pilar lainnya.

“Pemikiran yang melatarbelakangi pentingnya menyosialisasikan dan membudayakan empat pilar sebenarnya berawal dari kepedulian dalam melihat perkembangan kebangsaan Indonesia di era reformasi yang bergulir sejak 1998,” paparnya

Ono menjelaskan, gelombang perubahan reformasi itu, tidak saja berdampak positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara tetapi juga membawa sejumlah tantangan kebangsaan yang perlu dicarikan solusinya.

“Misalnya, saat ini ada pertarungan ideologi, bukan hanya dari kelompok Islam garis keras, tapi juga dari kelompok kapitalis. Sehingga, PDI Perjuangan selalu dikaitkan dengan isu-isu PKI,” jelasnya

Dikatakannya, tidak ada kader PDI Perjuangan menyerang penganut agama dalam menjalankan ibadahnya. Sehingga hal itu menjadi salah satu prinsip yang dilakukan PDI Perjuangan, bagaimana agar Kader PDI Perjuangan sudah mengamalkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjaga persatuan Indonesia, dan NKRI harga mati dalam implementasi Pancasila sebagai ideologi yang membumi dan bekerja.

Ono juga menambahkan, kader PDI Perjuangan dari beragam latar belakang, baik dari kalangan tokoh-tokoh agama, ulama, kyai, ustadz, dan nasionalis. Dengan demikian, kata Ono, hal ini tidak menjadikan PDI Perjuangan partai yang anti agama atau anti pancasila.

“PDI Perjuangan adalah Pancasila sejati,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Indramayu, Edi Fauzi mengatakan, Pemerintahan Jokowi yang pro rakyat ini membuat gerah para pengusaha atau pihak-pihak tertentu, sehingga mengadu domba rakyat agar terpancing dengan apa yang mereka rencanakan.

“Saya sebagai kader ansor dan banser, tetap tiarap, tidak terpengaruh dengan isu-isu diluar yang mengadu domba antar kader ansor dan PDI Perjuangan,” terangnya.

Tuduhan kepada PDI Perjuangan, kata Edi, yakni partai yang anti pancasila dan anti agama. Sehingga Edi meyakini bahwa hal tersebut tidak benar, justru PDI Perjuangan merangkul semua golongan.

“Di momentum hari lahir pancasila ini, PDI Perjuangan yang tetap konsisten memperingati, bahkan sebulan penuh dengan beragam kegiatan gotong royongnya di berbagai sektor hingga merangkul kaum millenial,” kata Edi.

Edi mengungkapkan, beberapa waktu lalu Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono, membela pesantren atas kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait penanggulangan COVID-19.

“Sehingga jelas, PDI Perjuangan juga peduli terhadap pesantren dan para ulama, yakni dalam hal keagamaan,” tandasnya. (IJnews)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News