Next Post

Hindari Gagal Panen, Petani di Indramayu Rogoh Kocek Lebih Dalam

08072019-Petani Indramayu Nafis

 

INDRAMAYU –

Musim kemarau yang terjadi dalam dua bulan terakhir membuat para petani di Kabupaten Indramayu harus merogoh kocek lebih dalam untuk modal dan tenaga ekstra. Kekeringan yang saat ini terjadi sudah cukup mengancam ekonomi merela.

Petani terus merogoh kocek untuk keperluan mengairi areal sawahnya. Selain itu, petani tidak kenal waktu terus ‘menduduki’ sawahnya. Alasanya hanya satu, agar tanaman padinya bisa dipanen. “Beli bensin, sewa mesin diesel, dan lainya,” kata Santo, salah satu petani asal Kecamatan Sliyeg.

Apa yang dilakukan Santo untuk tetus menambah modal bukan tanpa asalan. Karena tanaman padinya sudah memasuki masa produktif. Ketersediaan air menjadi hal yang penting.

“Sudah terlanjur mengeluarkan banyak modal. Musim sadon harus bisa panen,” tegasnya.

Permasalahan yang dihadapi petani tidak sampai disitu, saat masa panen nanti petani dihadapkan dengan harga jual padi. “Harga padi masih berkisar diangka 450-460 ribu per kuintal,” kata Ghozali, pengusaha beras di Kecamatan Widasari.

Lantaran harga jual padi yang masih rendah, menurut Ghozali, berpengaruh terhadap harga beras, untuk mengantisipasi kerugian dirinya memilih untuk tidak masuk ke pasar induk dahulu. “Lagi banyak ke Badan Urusan Logistik (Bulog),” ketusnya. (Nafis)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News