Next Post

Longsor di Majalengka, Puluhan Truk Bertonase Tertahan di Kuningan

Longsor Majalengka Kuningan Andri (1)

 

KUNINGAN –

Peristiwa tanah longsor yang menutupi jalan nasional di perbatasan Kuningan-Majalengka tepatnya di Desa Sindang Panji, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, mengakibatkan puluhan kendaraan truk bertonase tidak bisa melintas.

Truk bermuatan pakan ternak, semen, maupun material untuk konstruksi bangunan itu tertahan di beberapa titik di sepanjang jalur Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Selasa (9/4/2019).

Pantauan di lapangan, belasan truk besar berjajar di sepanjang jalan dekat Waduk Darma Kuningan, SPBU Kawah Manuk Darma, dan sepanjang jalan Desa Cipasung Darma Kuningan. Berdasarkan informasi, puluhan truk mulai tertahan sejak pukul 23.00 WIB malam tadi saat berangkat dari arah Cirebon melalui jalur Kuningan menuju Ciamis, Banjar, Kawali dan kota sekitarnya.

“Kalau disini kita sudah sejak malam tadi jam 11. Kita kebanyakan dari Cirebon yang mau ke Ciamis, ada juga yang mau ke Banjar,” kata salah seorang supir truk dari PT PDRM Ciamis, Jaja, Selas (9/4/2019).

Walaupun hampir semua truk berangkat dari Cirebon, Ia menyebut, truk-truk itu berasal dari berbagai perusahaan berbeda. Ada yang memuat pakan ternak, semen, maupun muatan lainnya. “Ya ini beda-beda perusahaan, ada yang muat pakan, semen dan kebanyakam dari Cirebon. Nanti ada yang ke Kawali, Ciamis, Banjar dan lainnya,” katanya.

Saat ditanya kenapa memilih berhenti di pinggiran jalan yang cukup jauh dari lokasi longsoran, dirinya mengaku, sebab di depan sudah banyak truk yang tertahan dan tak bisa melintas. Karenanya, lahan untuk parkir kendaraan besar sudah tidak memungkinkan.

“Karena yang depan udah penuh parkiran, kata temen saya informasinya itu ada lima titik longsor dan paling parah itu tiga titik, termasuk jalan yang tertimbun longsoran tanah,” ujarnya.

Akibat tertahan di Kuningan, para supir mengeluhkan, soal waktu yang tersita akibat terbuang di perjalanan. Bahkan ongkos yang dikeluarkan juga bertambah akibat bermalam di pinggir jalan. “Kita beratnya itu uang kas ya, waktunya juga mepet, terus ditambah lagi nginep kaya gini,” ucapnya.

Dirinya bersama supir lain enggan memutar balik, karena ongkos bisa bertambah lebih banyak. Selain itu informasi yang didapat para supir ada banjir di jalur Cikijing. “Kalau puter balik, dapet informasi semalem banjir katanya di daerah Pasar Cikijing. Terus kita juga tanggung kalau putar balik, biaya solar bisa tambah lagi, jadi kita nunggu saja di sini,” tambahnya.

Selagi menunggu kepastian dari petugas di titik longsor, Ia hanya bisa pasrah untuk menanti kabar baik agar bisa segera melintas. “Kita nunggu saja disini lah, katanya sih perkiraan kalau gak ada gangguan sore bisa dilalui lagi jalan nya. Ada jalur alternatif ada tapi gak bisa dilalui truk besar,” pungkasnya. (Andri)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News