CIREBON –
Situs Makam Jabang Bayi yang berada di Jalan Raya Kesambi, Kota Cirebon hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah. Pengunjung yang datang pun kebanyakan dari luar kota.
Pemakaman ini bukan pemakaman biasa, sebab Makam Jabang Bayi kerap dikunjungi peziarah yang memiliki keinginan tertentu. Biasanya mereka yang berkunjung hendak mencari jodoh, melamar pekerjaan, naik jabatan, dan lainnya.
Namun, bagi siapapun yang hendak mengunjungi Makam Jabang Bayi harus memenuhi sejumlah aturan yang sudah ditetapkan oleh sang juru kunci. Di antaranya adalah tidak diperkenankan berkunjung di atas pukul 17.00 Wib, apalagi sampai tidur di areal makam.
Juri Kunci Makam Jabang Bayi, Kani mengatakan, biasanya jika keinginannya terkabul para peziarah datang kembali dan melakukan semacam syukuran baik syukuran kecil maupun besar bersama warga sekitar.
“Sebagai bentuk syukur keinginannya terpenuhi, peziarah datang kembali lalu melakukan tawur atau curak,” katanya, Sabtu (12/10/2019).
Selain itu, banyak juga peziarah yang menyumbangkan benda-benda, seperti kipas angin, kelambu, hiasan, karpet, lampu, dan lain-lain. Selain benda, ada juga yang menyumbangkan uang.
“Saya tidak mematok biaya apapun kepada peziarah, kalaupun diberi kami terima dan pemberian itu untuk kepentingan di Makam Jabang Bayi,” imbuhnya.
Walaupun dianggap musyrik, Kani menyerahkan dan mengembalikan itu semua kepada peziarah. “Saya inginnya mereka datang tujuannya hanya berziarah saja. Kalau ada tujuan lain, itu saya serahkan kepada masing-masing pribadi,” tuturnya. (Juan)
