Next Post

Meresahkan, Warga Desa Buah Kapas Majalengka Larang Aktivitas Bangke

Bank Keliling Oki

 

MAJALENGKA –

Karena dinilai meresahkan dan kerap melontarkan kalimat tak pantas, warga di Desa Buah Kapas, Kabupaten Majalengka bersepakat melarang masuknya bank keliling yang kerap mereka sebut atau disingkat jadi bangke.

Bangke selama ini memang kerap kerap menawarkan jasa pinjaman uang alias utang kepada warga, seperti pemilik usaha warung yang menjadi target utama mereka. Awalnya memang manis, tapi jika sudah terjerat, jangan harap bisa hidup tenang.

Kata-kata kotor hingga ancaman jadi bentuk intimidasi dari para bangke jika mereka yang berutang tak bisa membayar cicilan dengan bunga dan dendanya yang cukup mencekik.

Karenanya tokoh masyarakat dan Pemerintag Desa Buah Kapas sepakat untuk melarang aktivitas bank keliling masuk kedesanya dengan memasang spanduk besar bertuliskan: “Bank keliling (bangke)/rentenir dilarang keras masuk Desa Buah Kapas”.

Spanduk itu jadi bentuk respons warga yang merasa miris melihat nasib mereka yang terjerat rayuan manis para bangke. Ini merupakan langkah nyata dari tokoh dan aparat desa setempat untuk melindungi warga serta mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

“Kami melarang keras bank keliling masuk desa karena dirasa meresahkan warga, bahkan bukan tidak mungkin dapat melakukan hal yang akan menyakiti warga,” tutur Badruzaman tokoh agama Desa Buah Kapas.

Senada dengan Badruzaman, tokoh masyarakat lainnya Ustaz Murita, juga mengungkapkan kegegeramannya terhadap mereka yang menawarkan jasa peminjaman uang. Selain dilarang dalam ajaran Islam, peminjaman uang dengan metode yang diterapkan para rentenir, kata Ustaz Murita, hanya membuat warga Buah Kapas masuk ke dalam lubang utang.

Dia meminta warga agar tak terbuai bujuk rayu para bangke yang biasanya menawarkan kemudahan pencairan uang pinjaman. “Siapa yang tidak tergiur dengan uang? Siapa yang tidak butuh uang? Apalagi prosesnya cepat meskipun tagihannya tiap hari. Jangan sampai terjebak,” ujarnya mengingatkan.

Ustaz Murita berharap para bangke tak memanfaatkan situasi perekonomian warga untuk mencari keuntungan dengan mengiming-imingi pinjaman. Sebab dengan nilai bunga yang tidak sewajarnya hanya akan menjerat mereka yang berutang dalam masalah lebih besar. (Oki)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News