MAJALENGKA –
Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) Universitas Majalengka mengikuti International Conference of Sport History and Culture (ICSHS) 2019 di Jinhua, Provinsi Zhejiang, China selama tiga hari Jumat-Minggu (20-22/9/2019) waktu setempat.
ICSHS merupakan presentasi penelitian terkait terkait histori dan budaya olahraga di tiap Negara. Termasuk perubahan paradigma dari sport development ke development through sport.
Untuk diketahui China merupakan salah satu negara ‘adidaya’ di dunia olahraga. Selain mendominasi di wilayah Asia, China juga menjadi penantang serius Amerika Serikat dan Rusia di multievent seperti Olimpiade.
Pada kesempatan itu, Penjaskesrek Unma diwakili oleh kepala Prodi dan lima dosen Penjaskesrek yang akan mengikuti seminar tentang olahraga scara historis dan juga memperkenalkan nilai budaya dari olahraga asli Indonesia dan khususnya berkembang di kabupaten Majalengka.
“Olahraga memiliki nilai sejarah yang erat dengan budaya dimana olahraga tersebut berkembang,” ungkap kepala Prodi Penjaskesrek Endi Rustandi saat dihubungi lewat pesan singkat whatsapp.
Masih dikatakan Endi, kebanyakan olahraga yang popular di Indonesia adalah olahraga yang berasal dari negara lain. Namun demikian, ada beberapa olahraga asli Indonesia yang sudah mendunia seperti pencak silat, dan sepak takraw.
“Walaupun di kita banyak berkembang olahraga yang berasal dari negara lain, tapi ada juga olahraga asli Indonesia yang mendunia,” ujarnya.
Dengan mengusung olahraga tradisional yang kental akan kearifan lokal Indoensia, tim Penjaskesrek Unma berharap dunia luar dapat mengenal olahraga tradisional Indonesia dan digemari.
ICSHS sendiri dijkuti oleh perwakilan dari beberapa negara diantaranya China, Indonesia, Singapura, Amerika, UK, Korea, Kanada serta Japan. Selain Universitas Majalengka dari Indonesia juga hadir Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Surabaya. (Oki)
