KUNINGAN –
Puluhan rumah di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, rusak akibat sapuan angin puting beliung, Senin (25/3/2019). Selain merusak bangunan, satu orang warga dilaporkan mengalami luka akibat tertimpa material rumah.
“Musibah angin puting beliung terjadi saat hujan turun sangat lebat disertai petir. Angin puting beliung menyebabkan atap Huntara yang terbuat dari asbes beterbangan, dan instalasi listrik terputus,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin, Senin (25/3/2019).
Dijelaskan, terjadinya musibah angin puting beliung itu mengakibatkan sebanyak 28 rumah warga di lokasi hunian sementara (Huntara) dari korban tanah longsor Dusun Cigerut tahun lalu mengalami kerusakan. Alat-alat rumah tangga dan peralatan elektronik warga didalam rumah pun, ikut menjadi korban amukan puting beliung.
“Karena atap rumah terangkat angin, akhirnya menyebabkan perabotan rumah tangga milik warga seperti televisi dan kulkas rusak akibat terkena air hujan. Satu warga bernama Nenti (45) saat itu sedang berada diluar rumah terbawa angin hingga terjatuh. Akibatnya dia mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya dan sobek di kaki,” terangnya.
Atas kondisi itu, pihaknya telah menerjunkan tim BPBD dibantu warga untuk menangani kejadian musibah bencana alam puting beliung. Tim BPBD bersama warga dibantu aparat dari Polsek dan Koramil setempat telah melakukan pembersihan material dan perbaikan rumah yang rusak.
“Kami sudah menerjunkan tim assessment untuk melakukan pendataan kerusakaan yang ditimbulkan angin puting beliung. Sementara terdata 28 rumah Huntara mengalami rusak ringan, berupa atap terbang terbawa angin dan satu warga terluka karena terseret,” bebernya.
Sementara bagi korban luka lanjutnya, kini sudah ditangani oleh RSU KMC Luragung Kuningan untuk mendapatkan perawatan medis. (Andri)
