Next Post

Sate Entog Mang Nurtam, Tawarkan Sensasi Sate Pedas Khas Pedesaan

nurtam-1

 

INDRAMAYU –

Kuliner lokal kerap memunculkan varian – varian baru. Jika sebelumnya, banyak bermunculan menu kuliner pedesan entog. Kini, ada satu varian baru dari kuliner entog. Ya, kini ada satu warung kecil di pinggiran desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, terdapat satu warung yang menawarkan sate entog.

Jika biasanya, kita menyantap pedesan entog dengan kuah dan rasa pedas, kini masakan sate entog ini, disajikan seperti halnya sate-sate pada umumnya. Namun, citra rasa pedas di sate entog ini tetap terasa seperti halnya pedesan entog dan berbeda dibandingkan sate ayam atau sate kambing.

Sate entog yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri, dengan tekstur daging yang kenyal berbeda dengan daging kambing ataupun daging ayam sehingga ketika dibakar menggunakan mumbu kacang campur sambal pun menjadi lebih lezat rasanya.

Nurtam (60) pemilik warung sate entog menceritakan awal mulanya dia hanya ingin mencoba-coba saja membuat sate entog. Pasalnya, jika menawarkan menu pedesan entog, sudah banyak pedagang yang menjual pedesan entog.

“Awalnya, saya ingin membuat sate yang berbeda pada umumnya. Kebetulan di Indramayu terkenal dengan pedesan entog. Jadi, saya mulai mencoba membuat sate daging entog dan hasilnya lumayan enak dan pas rasanya. Sedangkan tulang, kepala, dan cekernya saya buat pedesan untuk mempertahankan masakan khas Indramayu ini,” ungkap pria paruh baya ini.

Meski berjualan di lokasinya kurang lebih 15 km dari pusat kota, namun setiap hari jualannya ini laris manis hanya dalam hitungan jam. Saat buka pukul 15.00 WIB, tiga jam kemudian, sate entog jualannya pun sudah ludes terbeli.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku jualannya ini, ia kerap kesulitan untuk mendapatkan entog dalam jumlah besar. Abah Nurtam setiap harinya membutuhkan empat ekor entog.

“Cari entog, kadang-kadang sulit di dapat. Langganan yang biasa saya beli, stok entog cukup terbatas. Kalau stok tersedia, saya pasti akan menghabiskan lebih dari 4 ekor, mengingat pelanggan bukan hanya dari Desa Totoran dan wilayah Kecamatan Pasekan saja, bahkan luar Kecamatan Pasekan menyempatkan mampir ke warung sate entog saya,” ungkapnya.

Harga per satu porsi sate entog kami jual dengan harga Rp 12 ribu, sedangkan pedesan entog kami hargai Rp 15ribu per satu bungkusnya.

Eko Junanto pria asal Kelurahan Bojongsari Kecamatan Indramayu, salah satu penggemar sate entog menceritakan ketertarikannya menikmati hasil kuliner Indramayau ini.

“Ya mas, awalnya saya penasaran kenapa daging entog di sate, biasanya kan hanya dibikin pedesan entog. Ternyata daging entok yang di sate rasanya sangat berbeda. Dagingnya memiliki ciri khas tersendiri yang kenyal dan renyah dengan dicampur dengan bumbu kacang dan sambal. Memang nikmat disantap pada saat siang atau malam dalam keadaan hangat menambah gairah nafsu makan dan membuat ketagihan,” kata dia.

Hal senada diungkapkan Adi iwan, warga Desa Cikedung Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu . Ia rela jauh-jauh untuk mencicipi kuliner sate entog di Desa Totoran.

“Mulanya saya penasaran mendengar obrolan teman dari Indramayu kalau di Desa Totoran Kecamatan Pasekan menjajakan kuliner sate entog. Karena penasaran, kami bersama teman-teman singgah ke warung sate entog Abah Nurtam. Ternyata benar apa yang di bicarakan teman saya. Sate entog disini, cita rasanya berbeda. Soal harga, ya cukup murah meriah,” ujarnya.(*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News