INDRAMAYU –
Menolak keberadaan perusahaan ternak dan mempertanyakan status perizinan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), puluhan warga Desa Tanjungkerta Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu melakukan aksi demo di depan gedung DPRD kabupaten setempat, Rabu (15/07/2020).
Mereka menilai perusahaan ternak ayam tidak memenuhi syarat karena sangat dekat dengan pemukiman warga.
Koordinator aksi, Sutrisno dalam orasinya menolak tegas PT. MGS yang membuka lahan ternak ayam didesanya karena disinyalir tidak memenuhi syarat bahkan sangat dekat dengan pemukiman sehingga baunya mengganggu warga. Oleh karenanya warga meminta kepada pemilik perusahaan agar segera memindahkan kandang ayam yang berada dilingkungan warga tersebut.
Dampak lainnya kata dia, setiap hari pihaknya mencium aroma tak sedap dan ditakutkan bau itu menggangu kenyamanan dan kesehatan warga. “Kandang ayam itu disinyalir megabaikan AMDAL,” kata dia sembari menegaskan melalui aksi demo ini pihaknya meminta agar Pemkab Indramayu meninjau ulang perizinan dan AMDAL perusahaan ternak tersebut.
Sutrisno juga meminta audensi dengan pimpinan DPRD terkait permasalahan PT. MGS yang membuka ternak ayam di desanya.
“Kami meminta agar DPDR mengusut perizinannya. Apakah memang sudah ada secara resmi atau hanya pengakuan saja, termasuk AMDAL. Pasalnya pihak perusahaan saat ditanya warga terkait hal tersebut mengaku sudah komplit.
“Apakah PT. MGS membuka ternak ayam di Desa Tanjungkerta sudah ada izin dan AMDALnya atau belum,” tegas Sutrisno disambut gemuruh pendemo.
Melalui aksi demo ini sambungnya, pihaknya meminta bantuan kepada para wakil rakyat agar pihaknya terbebas dari dampak limbah dan meminta agar landang ternak dipindah dari tempat tersebut.
“Kami mendesak agar PT. MGS segera memindahkan kandang ternaknya dari pemukiman,” tandasnya. (Pro/IJnews)
