Next Post

Protes Kenaikan Harga, Pengrajin Tahu dan Tempe di Indramayu Mogok Produksi

Kedelai Mahal

INDRAMAYU,

Pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melakukan aksi mogok produksi dan jualan terhitung hari ini Senin hingga Rabu lusa, 21-23 Pebruari 2022. 

Aksi itu mereka lakukan untuk memprotes kenaikan harga kedelai impor yang sejak awal tahun terus melonjak hingga tembus Rp12,500.  

Tarma (53), salah satu pengrajin Tahu dan Tempe di Kabupaten Indramayu mengeluhkan kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe hingga tembus pada angka Rp12,500. Menurutnya, harga sebesar itu tentu sangat memberatkan pihaknya untuk meneruskan produksi, karena kalau dipaksakan pun pasti akan merugi.

Sebagai seorang pengrajin kata dia, tentunya bertujuan mencari  keuntungan untuk menopang kebutuhan hidup keluarganya. 

“Jika kedelainya naik terus maka keuntungannya pun tidak ada, percuma dong kita berjualan jika tidak ada keuntungan, mending tutup saja. Dari pagi hingga sore hari ini kita sudah menolak hampir 100 pelanggan,” kata dia, saat ditemui di tempat produksinya, Senin (21/2/2022).

Supaya tahu dan tempe bisa kembali diproduksi dengan normal, Tarma  meminta kepada pemerintah pusat agar segera menangi dan menanggulangi harga kedelai yang saat ini melonjak tinggi hingga tembus Rp.12.5000.

“Dulu harga kedelai dipatok Rp7.000, sekarang harganya meroket hingga  tembus Rp.12.5000. Dengan patokan harga tersebut kami memilih tutup produksi,” tandasnya. (safaro)

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News