Indramayujeh.com, Bandung-Sebanyak 300 pelajar SMA dan mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) Bandung dengan antusias mengikuti acara Safari Jurnalistik dan Penguatan Literasi Keuangan yang berlangsung di Gedung Rektorat Lantai 8 Unpas, Kamis (28/11). Acara yang mengusung tema “Penguatan Literasi Menuju Generasi Mandiri” ini merupakan hasil kolaborasi antara bank bjb, OJK, Satgas Antirentenir Kota Bandung, dan Unpas.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpas, Dr. H. Juanim, S.E., M.Si., mengapresiasi kegiatan tersebut, mengingat pentingnya literasi di kalangan generasi muda. Menurutnya, literasi di Indonesia masih memprihatinkan dan perlu ditingkatkan, khususnya bagi generasi Z.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendorong generasi muda memahami literasi, terutama di bidang keuangan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menginisiasi acara ini. Semoga ke depannya kegiatan serupa semakin banyak dilakukan,” ujar Juanim.
Bahaya Pinjol dan Literasi Keuangan
Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK, Iman Kadarusman Nuhraga, menyoroti pentingnya literasi keuangan, terutama terkait fenomena pinjaman online (pinjol) ilegal.
“Pinjol memang mudah diakses, tetapi penggunaannya harus bijak. Jika tidak benar-benar butuh, lebih baik jangan gunakan. Tindakan tanpa pengetahuan akan membawa dampak negatif,” tegas Iman.
Iman juga mengkritisi tren gaya hidup generasi muda yang sering terpengaruh lingkungan dan memanfaatkan pinjol untuk kebutuhan konsumtif.
“Kalau tidak penting, jangan coba-coba pinjol. Kalau memang mendesak, pastikan kita mampu mengembalikannya. Ini soal tanggung jawab,” tambahnya.
Ribuan Aduan Terkait Pinjol
Ketua Satgas Antirentenir Kota Bandung, Saji Sonjaya, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima sekitar 2.000 aduan per tahun terkait mahasiswa yang terjerat pinjol, termasuk pinjol ilegal.
“Kami siap membantu korban pinjol melalui Satgas Antirentenir. Tapi yang paling penting, hindari pinjol, terutama jika tidak benar-benar membutuhkan uang. Pinjol ilegal hanya akan menjerat,“ jelas Saji.
Acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya literasi keuangan untuk menghindari masalah keuangan di masa depan.
“Generasi literat adalah generasi mandiri,” pungkasnya.(*)