Next Post

Ahyarudin Hasan, dari Perantau Proyek Hingga Lahirnya Luxuro, Sebuah Kisah Perjuangan dan Disiplin

Ahyarudin Hasan, pemilik brand Luxuro di Kabupaten Indramayu, Kamis (7/8/2025). (Foto: Indramayujeh.com/Wahyu Topami).
Ahyarudin Hasan, pemilik brand Luxuro di Kabupaten Indramayu, Kamis (7/8/2025). (Foto: Indramayujeh.com/Wahyu Topami).

Indramayujeh.com, Indramayu – Kisah sukses Ahyarudin Hasan, pendiri merek pakaian Luxuro, adalah sebuah permadani yang dirajut dari pengalaman hidup yang beragam, mulai dari kerasnya pekerjaan proyek hingga manisnya keberhasilan berdagang.

Perjalanannya bukan sekadar cerita bisnis, melainkan sebuah narasi tentang kegigihan, kebangkitan dari keterpurukan, dan kekuatan disiplin yang dipelajari di negeri orang.

Semua bermula pada tahun 1996, ketika Ahyarudin muda lulus dari SMA Negeri 2 Indramayu. Alih-alih melanjutkan pendidikan tinggi, ia memilih langsung bekerja. Pengalaman pertamanya adalah di PLTU Suralaya, Banten, yang kemudian berlanjut ke PLTU Paiton, Jawa Timur.

Karier merantaunya semakin jauh saat ia bekerja di LNG Gas Natural Gas di Qatar selama enam bulan, lalu di Batam sebagai pembuat kerangka bangunan lepas pantai.

Pada tahun 2000, ia kembali ke kampung halaman untuk membantu orang tuanya berjualan makaroni. Di sinilah naluri berdagangnya diasah. Ia teringat bagaimana ibunya adalah pedagang ulung dan ayahnya seorang agamis.

“Berangkat daripada pelajaran-pelajaran tentang berdagang itu dari ibu. Kalau perihal masalah agama dikuatkan dari bapak,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Keberuntungan seakan menyapa saat ia secara tidak sengaja memulai bisnis jual beli handphone bekas. Murid ayahnya yang tinggal di Jakarta memberinya handphone rusak. Ahyarudin membawa handphone itu ke seorang teman untuk diperbaiki. Tak disangka, handphone tersebut hanya mengalami kerusakan kecil dan bisa diperbaiki. Dari situlah ia mulai membeli dan menjual kembali handphone bekas.

Bisnis ini berkembang pesat hingga ia memiliki beberapa konter dan karyawan. Namun, pada tahun 2007, badai datang. Ia mengalami kebangkrutan parah.

“Saya bangkrut di tahun 2007 kalau enggak salah,” kenangnya.

Baca juga: Remaja Terjaring Saat Konsumsi Miras di Kulcim, Satpol PP Intensifkan Patroli Malam di Indramayu

Untuk melunasi utang-utang, ia bekerja serabutan di berbagai tempat, termasuk PT Sampoerna dan menjadi HRD di Pertamina. Tekadnya untuk bangkit mengantarkannya pada keputusan besar: merantau ke Korea Selatan. Pada tahun 2010, Ahyarudin berangkat ke Negeri Ginseng dan bekerja di pabrik selama hampir lima tahun.

Di Korea, ia mendapatkan pelajaran paling berharga dalam hidupnya. Ia melihat betapa ketatnya budaya kerja dan disiplin para pekerja di sana.

“Kalau masalah disiplin, wah, dia memang luar biasa,” ungkapnya.

Baca juga: Ribuan Bendera One Piece Diborong Jelang 17 Agustus, UMKM Indramayu Kebanjiran Produksi

Ilmu disiplin inilah yang kemudian menjadi fondasi bagi bisnisnya di masa depan. Pada tahun 2015, Ahyarudin kembali ke Indramayu.

Ia pulang dengan kondisi tanpa pekerjaan, tapi dengan semangat yang membara dan visi yang jelas. Sebuah ide bisnis muncul ketika ia membantu anak angkatnya, Dian, yang bekerja sebagai supervisor di sebuah brand di Yogya toserba. Dengan modal hanya handphone dan kuota, ia memotret produk-produk yang dijual Dian dan mengunggahnya ke Facebook. Tak disangka, penjualan laris manis di kalangan TKI di Korea, Hong Kong, dan Taiwan.

“Modalnya cuma handphone sama kuota doang,” lanjutnya.

Keuntungan dari bisnis online inilah yang ia putar kembali untuk membangun distro pertamanya yang bernama Al Hasan Fashion Store, dengan merek sablon Dokter Sablon.

Titik puncak perjalanannya adalah saat ia meresmikan merek dagang Luxuro pada Juli 2021. Nama ini bukan sekadar kata, melainkan representasi dari visi dan identitasnya.

“Luxuro itu ada kata ‘Luxuri’, kemewahan. Y-nya diganti O, jadi Luxuro,” jelas Ahyarudin.

Pada akhir tahun 2022, Luxuro dipercaya untuk membuat seragam kontingen Porda. Proyek ini menjadi tonggak penting yang memaksanya untuk melegalkan usahanya menjadi CV Luxuro Mulia Azizi.

Ini adalah bukti nyata bahwa dari sebuah impian yang berawal dari keterbatasan, ia berhasil membangun sebuah bisnis yang kuat dan terorganisir. Ahyarudin Hasan adalah contoh nyata bahwa kegigihan dan disiplin dapat mengubah setiap tantangan menjadi peluang emas.

Wahyu Topami

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News