INDRAMAYU –
Krisis air yang terjadi di musim tanam gadu tahun ini cukup menghantui para petani di dua wilayah sektor pertanian, yaitu Kecamatan Anjatan dan Sukra, Kabupaten Indramayu. Hal itu cukup dirasakan oleh para petani karena ketersediaan atau debit air yang ada di Bendungan Salamdarma saat ini tinggal sekitar 42%.
Dengan ketersediaan air yang ada, Asisten Manajer (Asmen) Perusahaan Jasa Tirta (PJT) Seksi Patrol menggelar Rapat Sosialisasi Ketersediaan Air Musim Tanam (MT) tahun 2019 bersama Camat Sukra dan Camat Anjatan yang merupakan Komisi Irigasi (Komir), Kepala BPP dan Kepala Desa (Kuwu) dari 2 Kecamatan di Aula rapat Kantor PJT Seksi Patrol, Jumat (12/7/2019).
Asmen Pjt Seksi Patrol Budyana Soekardi menjelaskan, bahwa Sosialisasi Ketersediaan air Musim Tanam (MT) gadu tahun 2019 merupakan upaya dalam membahas pengaturan air saluran Sekunder Cs MT gadu 2019.
Berkaitan dengan keadaan air di BBU Bugis yang minim dan mengingat keadaan aktifitas MT Gadu 2019 di wilayah Sub Seksi SI Kecamatan Anjatan dan Sukra yang sudah mulai tanam bibit dan garap lahan, sehingga perlu secepatnya dilakukan rapat pembahasan pengaturan air untuk dua wilayah tersebut.
Selain itu, menurut Budyana Soekardi, minimnya ketersedian air yang ada di Bendung Salamdarma, pihaknya memprediksi, sektor pertanian yang ada tidak akan bisa melakukan program tanam serentak, bahkan berpotensi akan terjadi sektor pertanian tidak akan Tanam Padi (BERA). Akan tetapi pihaknya sudah melakukan berbagai langkah dan meminta agar ada penambahan Debit air dari pompa curug.
Camat Kecamatan Sukra, Moch. Mansur yang merupakan Komisi Irigasi (Komir) mengatakan, dalam kegiatan Rapat Sosialisasi ketersediaan air untuk Musim Tanam (MT) gadu tahun 2019, menghasilkan penjadwalan sistem gilir air yang ditandatangani jajaran muspika Kecamatan Anjatan dan Sukra, dengan sistem 4 – 3 – 4 yakni depan (BSU 1-2-3) tengah (BSU 4-5-6) dan belakang (BSU 7-8-9-10 dan 11) yang akan dimulai Jum’at – Minggu.
“Jadwal yang sudah ditetapkan tersebut bisa dirubah apabila pada minggu kedua tidak efektif, melalui rapat,” ucapnya. (Nanang)