Next Post

Diserang Hama Klowor, 200 Hektare Tanaman Padi Alami Puso

INDRAMAYU – Serangan hama kerdil hampa atau yang dikenal dengan istilah klowor telah membuat ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Indramayu mengalami gagal panen (puso). Selain tanam ulang, sejumlah pemilik lahan adapula yang memilih menelantarkan lahannya begitu saja untuk memutus siklus hama tersebut.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid Sarbini menyebutkan, luas areal tanaman padi yang mengalami puso akibat serangan hama klowor pada musim tanam gadu (kemarau) tahun ini di Kabupaten Indramayu mencapai 200 hektare. Kondisi itu tersebar di 12 kecamatan, di antaranya Kecamatan Juntinyuat, Jatibarang, Bongas dan Gabuswetan.
“Selain puso, serangan hama klowor juga telah mengakibatkan kerusakan ringan, sedang maupun berat pada tanaman padi,” kata Takmid.
Terhadap lahan yang mengalami puso akibat klowor, Takmid mengatakan, para pemiliknya saat ini membiarkan lahannya begitu saja. Selain untuk memutus siklus hama klowor, hal itu juga disebabkan mereka tak memiliki waktu untuk tanam ulang karena sudah masuk musim kemarau.
Takmid mengakui, puso akibat serangan hama klowor itu telah menyebabkan berkurangnya produksi padi. Meskipun begitu, dia tetap optimis target produksi padi pada tahun ini di Kabupaten Indramayu yang mencapai 1,7 juta ton tetap bisa tercapai.
Untuk mengantisipasi serangan hama, Takmid mengimbau agar para petani membudidayakan tanaman padi sesuai anjuran pada musim tanam rendeng 2017/2018. Dia mengatakan, sekarang sudah saatnya petani meninggalkan benih padi Ciherang dan menggantinya dengan Inpari 32 dan 33 karena lebih tahan terhadap serangan hama wereng.
Hama wereng merupakan vektor dari hama klowor pada tanaman padi. Karenanya, tanaman padi yang diserang wereng biasanya juga diserang klowor.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang menyebutkan, serangan klowor itu menyebar hampir merata di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu. Namun, serangan itu berupa spot-spot.
Sutatang mengatakan, penyakit kerdil hampa atau klowor itu membuat tanaman padi tidak berkembang maksimal (kerdil). Selain itu, malai yang seharusnya terisi pun menjadi kosong (gabug). Akibatnya, produktivitas tanaman padi yang terserang hama kerdil hampa jadi menurun.
“Bahkan, kalau luas lahan yang terserang hama kerdil hampa mencapai 80 persen, maka tanaman tidak bisa panen sama sekali alias puso,” terang Sutatang.
Sementara itu, salah seorang petani di Kecamatan Juntinyuat, yanto, mengaku kesal dengan hama klowor yang menyerang lahan tanaman padi miliknya. Berbagai pengobatan yang diberikannya tak mampu menyelamatkan tanaman padinya dari gagal panen.
“Akhirnya saya biarkan saja. Sawah baru akan saya garap kembali saat masuk musim rendeng nanti,” tandasnya.(tomi indra)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News