INDRAMAYU
Ratusan pelajar madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 13 Indramayu mengikuti diskusi edukatif pelajar yang diselenggarakan Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Indramayu pada Rabu (20/7/2022) di aula Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu. Dalam diskusi pelajar ini menghadirkan pemateri Ahmad Lubis Ghozali, S.Kom, M.Kom (Dosen Politeknik Negeri Indramayu). Acara diskusi pelajar ini berlangsung meriah dan pelajar sangat antusias dalam kegiatan ini.
Ketua Pengurus daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Indramayu, Tomi Indra mengatakan diskusi edukatif pelajar IWO Indramayu merupakan gelaran yang kelima dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
“Diskusi pelajar adalah salah satu program IWO Indramayu untuk memberikan ilmu dan edukasi kepada pelajar untuk lebih cerdas dalam bermedia sosial di era perkembangan digital yang semakin kencang saat ini,” kata dia.
Tomi Indra berharap diskusi edukatif pelajar ini mampu menambah ilmu dan kecakapan pelajar dalam memfilter informasi dari media sosial.
Kepala Sekolah MTs Negeri 13 Indramayu, Dudi Iswadi Rahman mengatakan acara diskusi edukatif pelajar ini memberikan ilmu bagi pelajar. Apalagi acara diskusi pelajar dilaksanakan pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
“Diskusi edukatif pelajar menjadi salah satu materi dalam rangkaian MPLS MTs Negeri 13 Indramayu. Anak-anak juga sangat antusias mengikuti acara diskusi edukatif pelajar,” ucapnya.
Sementara itu, dalam pembukaan diskusi edukatif pelajar hadir Direktur utama Perumdam Tirta Darma Ayu, Dr. Ir. H. Ady Setiawan, S.H, M.H ,M.M, M.T, Camat Sukagumiwang, Suratno, S.Ag, Perwakilan Kemenag Indramayu, H. Ihya Ulumudin.
Direktur utama Perumdam Tirta Darma Ayu, Dr. Ir. H. Ady Setiawan, S.H, M.H ,M.M, M.T menyambut baik acara diskusi edukatif pelajar IWO Indramayu. “Program yang sangat positif bagi pelajar. Memberikan edukasi tentang teknologi dan penggunaannya dan ini bermanfaat bagi milenial,” kata dia.
Dosen Politeknik Negeri Indramayu, Ahmad Lubis Ghozali, S.Kom, M.Kom mengatakan pelajar harus lebih mendahulukan kepentingan yang lebih urgent seperti mengerjakan tugas sekolah.
“Pelajar saat ini banyak lebih mendahulukan hal-hal yang kurang penting seperti main game di HP dibandingkan mengerjakan tugas sekolah. Ini yang harus diubah, harus lebih mendahulukan tugas sekolah dibandingkan main game hingga berjam-jam,” kata dia. (Bakrudin/IJ News)
