CIREBON –
Masyarakat harus benar-benar memastikan bahwa kambing kurban yang dibeli memenuhi syarat Islam. Sebab, sejumlah pedagang hewan kurban di Kota Cirebon kedapatan menjual kambing yang belum cukup umur.
Hal ini diketahui, setelah Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Ciebon melakukan sidak ke beberapa penjual hewan kurban. Disamping itu, jumlah penjual hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini diprediksi meningkat sebanyak 20% dari tahun lalu.
Kepala DPPKP Kota Cirebon Yati Rohayati mengatakan, pemeriksaan hewan kurban akan terus dilakukan menjelang Idul Adha hingga tiga hari setelah Idul Adha. “Pemeriksaan hewan untuk mengantisipasi hewan kurban yang dijual memenuhi syariat Islam,” katanya, Jumat (2/8/2019).
Setelah melakukan pemeriksaan di salah satu penjual hewan kurban di Kecamatan Harjamukti, pihaknya menemukan hewan kurban yang belum cukup umur dan dalam keadaan sakit.
“Kambing atau domba minimal harus berusia satu tahun, kalau sapi harus berusia dua tahun. Kita juga menemukan beberapa hewan yang sakit mata, dan mulut, tapi sudah diobati saat itu juga,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hewan qurban yang memenuhi syariat Islam yakni sehat, tidak boleh cacat, kurus, dan harus cukup umur. “Hewan kurban yang tidak memenuhi syarat kita beri tanda cat semprot di kepalanya, dan hewan kurban yang memenuhi syarat diberi tanda kalung di lehernya,” ungkapnya.
Dia meminta, kepada para pedagang tidak menjual hewan kurban yang tidak memenuhi syarat. “Kalau dijual boleh, tapi jangan untuk hewan kurban,” katanya.
Ia menambahkan, tahun lalu jumlah penjual sapi kurban sebanyak 410 dan penjual kambing kurban lebih dari dua ribu penjual. “Tahun ini kemungkinan penjual hewan kurban naik sebanyak 20 persen,” pungkasnya. (Juan)
