KUNINGAN –
Mendekati perayaan HUT RI ke-74 pada 17 Agustus depan, Gunung Ciremai biasanya dipadati para pendaki dari berbagai daerah untuk upacara kemerdekaan di puncak gunung. Namun akibat peristiwa kebakaran di kawasan puncak Gunung Ciremai belum lama ini, jalur pendakian hingga kini masih ditutup untuk umum.
Hal itu ditegaskan Kepala pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin saat memberikan keterangan persnya kepada awak media, Kamis (15/8). Sebab hingga kini, kebijakan penutupan jalur pendakian belum dicabut hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
“Sesuai keputusan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), jalur pendakian masih ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sekalipun kebakaran sudah dinyatakan padam, namun kebijakan tersebut masih berlaku hingga ada kebijakan terbaru dari kepala balai,” terang Agus.
Dia menyebutkan, akibat kebakaran yang melanda kawasan puncak Ciremai menghabiskan tiga perempat lahan yang juga terdapat tumbuhan edelweis. Bahkan, luas lahan yang terbakar mencapai 343 hektare, baik yang terdapat di wilayah Kuningan maupun Majalengka.
“Memang saat pengerahan heli water bombing Bell 412SP milik BNPB itu terkendala cuaca awan tebal dan angin kencang, sehingga water boombing tidak maksimal. Kalau dari catatan water boombing hanya dilakukan sebanyak lima kali saja,” tambahnya.
Pihaknya menyatakan, kondisi kawasan hutan puncak Ciremai kini sudah padam dan tidak ada lagi kepulan asap. Seluruh tim gabungan telah ditarik, sehingga Pos Lapangan Palutungan sudah ditutup.
“Jadi untuk penanganan kebakaran hutan kawasan Gunung Ciremai wilayah Kabupaten Kuningan dinyatakan telah selesai. Seluruh tim Damkarhutla sudah ditarik dari pos, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya penanganan kekaran hutan Ciremai, kita berdoa semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (Andri)
