Indramayujeh.com, Indramayu – Sebuah langkah inovatif dilakukan oleh Carnita, Kepala Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melalui budidaya ayam petelur yang ia prakarsai secara mandiri.
Dengan memanfaatkan tabungan pribadinya, ia memulai usaha tersebut bukan hanya sebagai sumber penghasilan, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat desa, khususnya bagi warga yang belum memiliki pekerjaan.
Inisiatif ini dijadikan sebagai proyek percontohan untuk warga yang tertarik mengembangkan usaha serupa. Selama enam bulan terakhir, Carnita telah menekuni dan mempelajari seluk-beluk peternakan ayam petelur secara mandiri.
“Itu suatu terobosan bagi generasi muda yang masih belum mau kerja, sebenarnya itu motivasi, bagaimana masyarakat itu cemburu, cemburu dalam hal yang positif. Saya harap masyarakat itu ada komunitas yang terbangun dengan pemerintah desa,” ungkapnya saat ditemui pada Minggu, 8 Juni 2025.
Baca Juga: Polisi Klarifikasi Penanganan Kasus Pencurian di Desa Amis Indramayu: Ini Penjelasan Kasat Reskrim
Ia mengajak masyarakat, terutama kalangan muda yang belum bekerja, untuk mencoba usaha ini dari skala kecil. Menurutnya, budidaya ayam petelur bisa dimulai dari 20 hingga 40 ekor ayam di rumah masing-masing, sebelum berkembang menjadi usaha skala usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Untuk saat ini saya naik ke dalam UMKM yang syaratnya harus ada 500 ekor ayam petelur. Dan alhamdulillah per hari saya sudah mendapatkan keuangan 300 ribu rupiah,” jelasnya.
Lebih jauh, Carnita juga melihat potensi besar budidaya ayam petelur dalam mendukung program ketahanan pangan desa. Ia mengungkapkan bahwa hasil produksi telur nantinya akan disalurkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di wilayah Desa Sindang.
Baca Juga: Pasar Caplek Sindang Dipadati Pengunjung di Awal Ramadan 1446 H
“20 persen alokasi dana desa akan dialokasikan untuk ketahanan pangan, dalam rangka menunjang program MBG. Oleh karena itu, kita akan persiapan segala sesuatunya, termasuk mensuplai telurnya dari kita,” tutupnya.
Dengan upaya ini, Carnita berharap dapat membangkitkan semangat wirausaha di tengah masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa melalui pendekatan yang konkret dan berkelanjutan. (*)