Next Post

Kerupuk Lele Khas Losarang, Cemilan Baru yang Lagi Hits

kerupuk 3

INDRAMAYU –
Sari Fajar Wati, perempuan asal Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu merupakan salah satu pencipta olahan kerupuk lele. Bagi sebagian orang, kerupuk biasanya diolah dari bahan baku ikan atau udang. Namun, Sari mencoba membuat varian baru kerupuk dengan bahan baku lele.

Meski terdengar agak aneh, namun citra rasa kerupuk lele dari industri rumahan ini patut dicoba. Dengan harga Rp1.000 per bungkus, kerupuk lele bisa menjadi cemilan yang menjadi teman kita saat bersantai bersama keluarga.
Sari mengaku awalnya, pembuatan kerupuk lele ini dicoba olehnya saat adanya pelatihan dan pendampingan oleh Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu melalui program cipta kreasi inovasi desa.

“Saya mencoba berinovasi dengan membuat kerupuk dari bahan baku lele. Setelah diproduksi, banyak yang mengaku puas dengan rasanya,” kata dia. Dipilihnya bahan baku lele, dikarenakan di desa setempat, banyak pembudidaya ikan lele.

“Stok bahan baku cukup tersedia, saat kita akan membuat kerupuk lele. Jadi, saya mencoba membuatnya,” kata dia.

Dengan peralatan seadanya, ia pun memproduksi kerupuk lele dengan kemasan kecil yang dibuat dengan harga Rp1.000,-. Kemasan kecil ini dijual ke sejumlah warung di Desa Krimun. “Satu kemasan besar, berisi tiga belas kerupuk lele kemasan kecil. Satu kemasan besar dijual Rp10.000,-. Jadi warung yang menjual mendapatkan keuntungan tiga ribu rupiah,” kata dia.

Ulum, salah satu warga mengaku kerupuk lele “Arzah” buatan Ibu Sri ini cukup renyah dan gurih. “Buat cemilan dan menu makanan ringan yang paling pas buat nongkrong bareng teman-teman,” kata dia.

Selain gurih dan nikmat, harganya juga cukup terjangkau yakni Rp1.000,- per bungkus.

Sementara itu Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi mengatakan olahan kerupuk lele ini merupakan inovasi dari perempuan desa untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah.

“Lakpesdam terus memfasilitasi kebutuhan usaha mikro di desa dengan pendampingan, melakukan pelatihan serta membuka peluang penambahan modal dari perbankan,” kata dia.

Kerupuk lele yang diproduksi perempuan binaan Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu tersebut merupakan kreasi dan inovasi perempuan dengan dengan memberdayakan bahan baku dari desa setempat.

“Bahan baku lele diperoleh dari budidaya lele dari desa Krimun. Jadi potensi yang ada di desa kita terus kembangkan,” kata dia.

Pemerintah Kecamatan Losarang pada awal Juli 2019, menyerahkan ijin usaha mikro kecil (IUMK) kepada kader perempuan binaan Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu. Hal ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan usaha perempuan di desa. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News