Next Post

Lahan Sawah Mengering, Petani di Cirebon Berubah Jadi Perajin Batu Bata

20190726-Batu Bata Sawah Kering Cirebon Juan

 

CIREBON –

Setelah petambak garam yang beralih profesi akibat anjloknya harga garam, kini giliran petani di Kabupaten Cirebon beralih menjadi perajin batu bata. Pasalnya, sepanjang musim kemarau sebagian besar lahan sawa tidak dapat pasokan air.

Lahan yang kering itu, tidak lagi ditanami padi namun dimanfaatkan oleh petani untuk memproduksi batu bata karena dinilai dapat menghasilkan rupiah. Hal inilah yang sekarang dilakukan oleh salah satu petani di Desa Pejambon Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Miskad (65).

Ia mengatakan, lahan sawah yang tidak produktif akibat kekeringan dimusim kemarau diubah menjadi lahan penghasil batu bata. “Daripada kering dan lahannya menganggur, jadi kami manfaatkan untuk membuat batu bata,” katanya, Sabtu (27/7/2019).

Miskad menambahkan, di lahan itu ia dan petani lainnya dapat mengolah batu bata dari mencetak, menjemur, hingga menjual. “Kalau tidak seperti ini kami tidak dapat penghasilan. Karena sejak musim kemarau sawah kami kering,” ujarnya.

Dalam satu hari, ia bersama istrinya dapat mencetak 300 hingga 400 batu bata mentah. Batu bata dapat dijual setelah melalui proses pembakaran hingga berubah warna menjadi kemerahan. “Batu bata kami jual bagi orang yang membutuhkan. Paling hanya sekitar rumah saja, karena produk kami hanya kecil-kecilan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, uang hasil penjualan batu bata bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari sembako, hingga biaya lainnya. “Batu bata dijual seharga Rp650 sampai Rp800 per buah. Lumayan, bisa buat makan sehari-hari,” pungkasnya. (Juan)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News