Next Post

Langkah Pemkab Kuningan Atasi Ketersediaan Vaksin Corona yang Mulai Menipis

Petugas tenaga kesehatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, saat melakukan vaksinasi terhadap remaja berusia 12-18 tahun. (Indramayujeh)
Petugas tenaga kesehatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, saat melakukan vaksinasi terhadap remaja berusia 12-18 tahun. (Indramayujeh)

KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Kesehatan setempat, bakal mendatangkan pasokan 100 ribu vial vaksin AstraZeneca dan 6.000 vial vaksin Sinovac. Hal ini dilakukan, akibat ketersediaan pasokan vaksin habis di Kabupaten Kuningan.

Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, Susi Lusiyanti mengatakan, program vaksinasi di Kabupaten Kuningan sejauh ini tetap berjalan lancar. Bahkan tercatat pada 31 Juli 2021, ada 134.358 orang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dari total target 922.959 orang atau sekitar 14,56 persen.

“Alhamdulillah sejauh ini dari semua masyarakat yang sudah di vaksin tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi atau Kipi. Alhamdulillah aman-aman saja,” ujarnya, Rabu (4/8/2021).

Dia menyebut, stok vaksin corona saat ini sudah habis dan akan didatangkan kembali pada pekan ini. Ada 100 ribu vial vaksin AstraZeneca dan 6 ribu vaksin Sinovac.

“Kalau yang khusus 6 ribu vaksin Sinovac akan kita alokasikan untuk dosis kedua. Karena dosis kedua pada minggu ini sekarang sudah dimulai,” imbuhnya.

Sedangkan untuk 100 ribu dosis vaksin AstraZeneca, pihaknya akan melakukan vaksinasi melalui gerakan gerebek desa. Khususnya terhadap desa-desa di wilayah perbatasan.

“Desa perbatasan ini akan kita sasar, kenapa desa perbatasan karena di desa perbatasan ini salah satu pintu masuk ke Kabupaten Kuningan. Jadi kalau misal di desa perbatasan semua sudah tervaksinasi, Insyaallah keluar masuk masyarakat yang dari luar Kuningan itu sudah bisa kita cover vaksinasinya,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga kembal melakukan vaksinasi terhadap keluarga besar di semua instansi pemerintahan daerah.

“Alhamdulillah animo masyarakat sekarang sudah bagus untuk menjalani vaksinasi. Untuk diketahui, jika vaksin AstraZeneca ini dalam pemberian vaksin dosis pertama dan kedua cukup lama rentang waktunya yaitu tiga bulan, berbeda dengan Sinovac yang hanya satu bulan,” bebernya.

Dia menyebut, dalam pemberian vaksin untuk dosis pertama dan kedua harus satu jenis vaksin yang sama. Jika saat dosis pertama mendapat vaksin Sinovac, maka vaksin dosis kedua harus vaksin serupa yakni Sinovac. “Jadi harus satu merek,” pungkasnya. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News