Next Post

Makam Prajurit Kerajaan Mataram Ditemukan di Majalengka

20211017-Balai Arkeolog Jabar

MAJALENGKA – Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat yang didampingi Grup Madjalengka Baheula (Grumala), telah melakukan pendataan terhadap makam-makam yang berusia tua di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Kamis (14/102021) lalu.

Dari pendataan itu terdapat salah satu makam yang disinyalir merupakan makam prajurit Kerajaan Mataram, yang pernah tinggal di wilayah Majalengka. Makam yang berada di dalam sebuah bangunan menyerupai gedung itu, berada di makam keramat Simpur, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.

“Di sini ada makam Bagus Soleh Kertanegara, prajurit Mataram. Sepulang perang dari Batavia, beliau memilih tinggal di sini sampai meninggal,” kata Naro penggiat sejarah dari Grumala, Minggu (17/10/2021).

Selain Bagus Soleh, jelas dia, di dalam bangunan itu ada dua makam lainnya, yang masih memiliki kerabatan dengan dirinya, yakni anak dan istri Bagus Soleh. Namun, nama istri dari Bagus Soleh itu tidak diketahui secara pasti. “Kalau anaknya, namanya Kyai Topan,” jelasnya.

Naro menjelaskan, keturunan Ki Bagus sendiri memiliki pesantren di lingkungan kelurahan Babakan Jawa. Hingga sampai saat ini pesantren itu masih beraktivitas.

“Anak lain dari Bagus yakni Mbah Salamudin memiliki pesantren. Tapi Mbah Salamudin tidak dimakamkan di sini. Semasa masih hidup, dari beberapa riwayat, Bagus Soleh suka ngajar ngaji, tapi tidak sampai punya pesantren,” katanya.

Sementara, Ketua tim peneliti Urip Bramantyo mengatakan, pendataan itu untuk mengetahui secara pasti usia makam, dengan harapan nantinya ada penanganan dari pemerintah setempat.

Lebih lanjut, kata dia, dalam pelaksanaanya, pihaknya hanya melakukan pendataan terhadap makam yang disinyalir kuno. Dugaan apakah makam tersebut kuno atau tidak salah satunya dilihat dari fisik makam itu sendiri.

“Batasannya makam yang disinyalir masa pengaruh Islam, atau dengan kata lain saat ajaran Islam masuk. Kita melihat dari fisiknya, karena pasti ada perbedaan. Dan dari fisik itu, nanti bisa diketahui itu (makam) saat tahun berapa,” ujarnya.

Kendati demikian, dari beberapa makam yang diteliti, belum tentu semuanya masuk ke dalam kategori makam tua. Pasalnya, dari pendataan itu, masih diperlukan kajian oleh tim.

“Setelah dilakukan kajian, kami sampaikan rekomendasi ke Pemda setempat. Ini lih makam-makam tua, yang memiliki nilai-nilai. Silakan Pemda tindak lanjtnya bagaimana, apakah akan jadi wisata sejarah atau apa,” kata anggota tim Lia Nuralia. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News