Indramayujeh.com, Indramayu – Moch Zain Hasan kembali dipercaya untuk menakhodai Koperasi Primkopti Kabupaten Indramayu setelah terpilih dalam pemilihan yang berlangsung di Aula Kantor Primkopti Indramayu pada Sabtu, 15 Februari 2025. Pemilihan dilakukan dengan sistem formatur dan berlangsung dengan lancar.
Dalam kepengurusan baru untuk periode 2025-2029, susunan pengurus yang terpilih adalah Moch Zain Hasan sebagai ketua, R. Aslan Alhahali sebagai sekretaris, dan Yunan sebagai bendahara.
Sementara itu, untuk posisi pengawas Koperasi Primkopti Indramayu periode 2025-2029 diisi oleh Ali Rastim sebagai ketua, Ahmad Fathurrahman dan Dasuki sebagai anggota.
Moch Zain Hasan menyampaikan bahwa kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya akan dijadikan sebagai momentum untuk semakin memajukan koperasi yang dipimpinnya.
“Semoga dengan kepemimpinan saya kembali, Primkopti Indramayu semakin maju dan berkembang pesat, sehingga mampu mensejahterakan semua anggota Primkopti Indramayu,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Primkopti Indramayu yang akrab disapa Haji Zein ini juga mengungkapkan bahwa sisa hasil usaha sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2024 mencapai Rp118.432.528,73.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Primkopti Kabupaten Indramayu tahun buku 2024 ini turut dihadiri oleh Manager Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Barat, Rudiana. Ia menekankan bahwa pelaksanaan RAT menjadi salah satu indikator suksesnya sebuah koperasi.
Dari 26 koperasi Kopti yang ada di Jawa Barat, baru enam koperasi yang telah melaksanakan RAT, termasuk Primkopti Indramayu. Rudiana berharap koperasi lain segera menyusul dalam melaksanakan RAT guna menunjukkan kinerja koperasi yang sehat dan profesional.
“Saya berharap kopti-kopti yang lain dapat menyusul untuk melaksanakan RAT, akan tetapi semakin cepat pelaksanaan RAT semakin bagus. Dan itu menunjukkan koperasi yang mempunyai kinerja yang bagus,” harapnya.
Menurut Rudiana, Primkopti Indramayu masih terus berkembang dengan baik, terutama dengan adanya dukungan permodalan dari lembaga-lembaga keuangan. Ia menilai koperasi ini memiliki potensi besar yang harus terus didukung.
“Usaha ini merupakan usaha masyarakat kecil yang berproduksi tempe tahu, yang setingkat dengan UKM, bukan skala industri. Kopti perlu dukungan dari pihak permodalan dan pemerintah juga,” tutupnya. (*)