Next Post

Objek Wisata Goa Sunyaragi Cirebon Kembali Dibuka setelah 2 Bulan Rumahkan Karyawannya

Taman Sari Gua Sunyaragi, salah satu destinasi wisata di Cirebon. (Foto: Net)
Taman Sari Gua Sunyaragi, salah satu destinasi wisata di Cirebon. (Foto: Net)

CIREBON – Selama pemberlakuan PPKM di Kota Cirebon Jawa Barat atau kurang lebih selama 2 bulan, salah satu objek wisata yakni Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon hampir terbengkalai. Status PPKM Level 4 di Kota Cirebon sendiri kembali diperpanjang hingga 30 Agustus 2021 mendatang.

Untuk menutupi biaya operasional dan kembali mempekerjakan pegawainya, Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS) akan membuka objek wisata Goa Sunyaragi di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon mulai Selasa (24/08/2021). Selain itu, dibukanya Goa Sunyaragi juga untuk merawat salah satu situs Keraton Kasepuhan yang kondisinya tidak terawat, akibat ditutup 2 bulan lamanya.

Kepala Bagian Humas BPTAGS Eko Ardi Nugraha mengatakan, berdasarkan kesepakatan manajemen Goa Sunyaragi akan dibuka kembali agar karyawan dapat bekerja kembali dan kondisi Goa Sunyaragi kembali terawat.

“Alasannya pertama untuk mengaktifkan karyawan yang selama 2 bulan dirumahkan, kedua kembali merawat situs goa dan bangunan yang nyaris terbengkalai dan ketiga agar ada pemasukan untuk pemeliharaan,” katanya, Selasa (24/8/2021).

Sementara, selama ditutup pihaknya menyayangkan sikap otoritas setempat yang terkesan lepas tangan dengan kondisi Goa Sunyaragi. Di sisi lain, penutupan Goa Sunyaragi merupakan upaya dalam mendukung pemerintah untuk mengurangi angka kasus COVID-19 baik di Kota Cirebon mapun nasional.

“Sejujurnya pengelolaan Goa Sunyaragi ini mengandalkan kontribusi anggaran yang masuk dari pengunjung, sementara kontribusi pemerintah daerah belum ada,” ujarnya.

Ia khawatir, jika ditutup dengan waktu lebih lama lagi dan belum ada kepastian kapan dibukanya kembali objek wisata, Goa Sunyaragi akan mengalami kerusakan lebih parah.

“Kami khawatir justru ditutup akan merusak bangunan bersejarah,” tuturnya.

Kepala Bidang Pemandu BPTAGS, Jajat Sudrajat mengungkapkan, keputusan dibukanya Goa Sunyaragi bukan untuk melawan pemerintah dalam pencegahan COVID-19, tapi lebih pada pertimbangan nasib karyawan yang menggantungkan pendapatan dari objek wisata tersebut.

“Kami bukan melawan pemerintah daerah. Tapi kami ingin hidup dan makan. Kami menghindari adanya pemutusan hubungan kerja,” ungkapnya. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News