Next Post

Penjelasan Kakek di Majalengka yang Dianiaya Warga karena Diduga Mencuri

Gambar tangkap layar dalam unggah video akun Instagram @erwinmoron_official.
Gambar tangkap layar dalam unggah video akun Instagram @erwinmoron_official.

MAJALENGKA – Kakek Caslam (68), yang viral di media sosial karena menjadi korban kekerasan sejumlah warga di Desa Cibogor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Caslam diduga mencuri sebuah tas hingga dihakimi sejumlah warga dan video yang menampilkan pemukulan terhadap dirinya menjadi viral di media sosial (medsos) Instagram.

Kakek Caslam diketahui merupakan seorang pemulung dan mendapat perlakuan seperti itu, lantaran dirinya mengambil tas milik seorang warga ketika sedang menjalani kegiatan sehari-harinya sebagai pemulung.

Caslam yang sudah menggeluti profesi pemulung selama puluhan tahun, mengaku sudah biasa berkeliling desa untuk mencari barang rongsokan.

Bahkan, dirinya sudah terbiasa keluar masuk Desa Cibogor, tempat dirinya mendapat kekerasan setelah mengambil barang milik warga setempat.

“Ya udah sering ke desa (Desa Cibogor) itu mah. Malah sering juga warga di sana ngasih (rongsokan),” kata Caslam, Kamis (28/10/2021).

Caslam mengaku, tidak melakukan pencurian dan tas tersebut dia temukan. Sebelumnya dia juga mengaku, pernah menemukan tas milik pengguna jalan yang terjatuh. Saat itu, lanjut Caslam, tas tersebut dia kembalikan lagi kepada pemiliknya.

“Sama dulu juga saya pernah nemu (tas). Waktu itu saya panggil-panggil orangnya, tapi enggak kedengeran. Ya udah saya simpan aja. Terus enggak lama dia balik lagi, nanya ke saya liat tas nggak. Saya bilang liat, dan pas diperiksa, ya uangnya masih ada utuh. Terus saya dikasih (uang) juga,” ujarnya.

Sementara adik Caslam, Mimin mengatakan, soal tuduhan pencurian tas milik Toto, kakaknya tidak berniat mencuri tas tersebut. Dia beralasan mengambil tas itu hanya untuk diamankan.

“Kalau niat nyuri mah, kakak saya kan pasti langsung pergi, tapi ini mah kan nggak. Tetap cari rongsokan di desa itu,” timpal Mimin.

Lebih jauh, kata Mimin, kakaknya sudah puluhan tahun menjalankan berprofesi sebagai pemulung. Aktivitas tersebut sengaja dilakukan kakaknya lantaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kakak saya ini punya anak dua orang. Yang gede perempuan, ikut suaminya. Nah satu lagi laki, dia tinggal di sini,” jelas Mimin.

Anak laki-laki Caslam, jelas Mimin, tidak bisa leluasa mencari pekerjaan. Pasalnya dia harus merawat ibunya yang mengalami sakit stroke. Anak laki-laki Caslam inilah yang setiap saat merawat istri Caslam tersebut.

“Sebenarnya kalau kakak saya sanggup mah, anaknya bis cari kerja. Masalahnya kan kakak saya nggak bisa. Istrinya ini kan harus digotong, dimandikan. Makanya, yang ngurusnya teh anaknya. Kakak saya yang tetap jadi pemulung,” jelas dia.

“Kakak saya udah nggak 1-2 taun jadi pemulung. Udah puluhan tahun. Baru kemarin ada kejadian itu,” lanjut Mimin.

Kendati sempat dipukul beberapa kali, tetapi kondisi Caslam tampak baik. Bahkan setelah kejadian itu, dia mengaku, masih sempat mencari rongsokan.

“Tapi belum dijual. Selasa udah nggak keluar lagi, karena suka ada tamu yang nyari,” papar dia.

“Kondisinya mah ya baik. Mungkin karena dia biasa capek, ngegowes gerobak cari rongsokan kemana-mana kan,” lanjut dia. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News