Next Post

Program Indramayu Belajar, Bupati Lucky Hakim Tegaskan: Tak Ada Kata Terlambat untuk Sekolah

Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyalami beberapa anak di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (6/8/2025). (Foto: Diskominfo Indramayu).
Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyalami beberapa anak di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (6/8/2025). (Foto: Diskominfo Indramayu).

Indramayujeh.com, Indramayu – Pendidikan tak lagi mengenal batas usia di Kabupaten Indramayu. Komitmen ini ditunjukkan langsung oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat meluncurkan program “Indramayu Belajar” sebagai bentuk nyata pemerataan akses pendidikan bagi seluruh warga, tanpa memandang usia dan latar belakang.

Diluncurkan bersamaan dengan Festival Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pameran karya warga belajar PKBM di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Rabu (6/8/2025), program ini menjadi bagian dari strategi besar Indramayu Reang dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, inklusif, dan berdaya saing.

Baca juga: Remaja Terjaring Saat Konsumsi Miras di Kulcim, Satpol PP Intensifkan Patroli Malam di Indramayu

Dalam sambutannya, Bupati Lucky Hakim menyuarakan keprihatinan terhadap rendahnya capaian pendidikan masyarakat Indramayu, yang menurut data, rata-rata lama sekolahnya baru mencapai 6,95 tahun.

“Siapa bilang belajar hanya untuk anak muda? Di Indramayu Belajar, tak ada kata terlambat. Semua warga punya hak untuk kembali duduk di ‘bangku sekolah’. Program ini bukan hanya soal angka, tapi tentang keadilan sosial. Tentang membuka peluang baru. Dan tentu saja, tentang masa depan,” tegas Lucky Hakim.

Program Indramayu Belajar tak berdiri sendiri. Di dalamnya terdapat gerakan Reang Belajar, sebuah pendekatan berbasis komunitas yang mendorong pembentukan kelompok belajar di setiap desa. Setiap desa ditargetkan membentuk satu kelompok dengan 100 warga belajar, yang melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, serta dukungan dari PKBM dan SKB.

Baca juga: Warga Patrol Geger, Diduga Ada Ular Cobra di Kamar Mandi Damkar Indramayu Langsung Bertindak

Langkah ini menyasar warga usia produktif yang putus sekolah karena alasan ekonomi, akses pendidikan yang sulit, atau kondisi sosial lainnya. Kini, mereka diberi kesempatan kedua untuk menyelesaikan pendidikan dasar, mendapatkan ijazah, hingga memperluas peluang kerja dan usaha.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Caridin, menyampaikan bahwa program ini menargetkan peningkatan rata-rata lama sekolah menjadi 7,5 tahun sebagai tahap awal menuju pendidikan 12 tahun.

Indramayu Belajar menjadi simbol perubahan, bahwa pendidikan bukan lagi hak eksklusif anak-anak muda saja. Pemerintah hadir untuk semua kalangan. Harapannya, dari setiap pojok desa hingga pusat kota, semangat belajar akan tumbuh dan membangun masa depan Indramayu yang inklusif dan berdaya.

Wahyu Topami

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News