Next Post

Proyek Revitalisasi RCC Siap Optimalkan Produksi Kilang Balongan

RCC Balongan

INDRAMAYU,

Proyek Revitalisasi Unit Residue Catalytic Cracking (RCC) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan  terus dikebut pengerjaannya demi mengembalikan performa Unit RCC yang sudah kurang optimal setelah beroperasi hampir 30 tahun.

Pada perkembangan terbaru pelaksanaannya, Proyek yang bertujuan untuk meremajakan kembali unit RCC ini diantaranya telah berhasil menurunkan seluruh equipment atau peralatan kritikal yang lama dan menggantikan dengan peralatan yang baru, diantaranya Reaktor, Orifice Chamber, Cyclone, Riser, dan stack.

Dalam rilis yang diterima dari Area Manager Communication, Relations, & CSR Refinery Unit VI Balongan  disebutkan, proyek Revitalisasi RCC merupakan agenda Turn Around 2022 atau perawatan Kilang Balongan dan ditargetkan akan selesai pada 20 April 2022 mendatang.

General Manager Project Balongan, Nugroho, menjelaskan proses penggantian peralatan seluruhnya  berjalan aman menggunakan Giant Crane PT50 dengan mengutamakan aspek safety yang sangat ketat terhadap setiap pekerjaannya.

“Alhamdulillah Cyclone dan Head Regenerator, yang merupakan bagian dari Regenerator RCC Kilang Balongan berhasil kami angkat tanpa menimbulkan insiden dan diganti dengan yang baru, begitu juga saat mengganti Reaktor, Orifice Chamber, Riser, dan Stack,” jelas Nugroho, Rabu (13/4/2022).

Menurutnya, kelima peralatan kritikal tersebut merupakan equipment inti Unit RCC Kilang Balongan yang memiliki peranan penting dalam menghasilkan produk bernilai tinggi sekaligus sebagai penghasil margin RU VI.

Lebih detail Nugroho menjelaskan, Cyclone ini berfungsi untuk memisahkan debu katalis dengan udara hasil pembakaran di Regenerator, sehingga katalis tidak keluar ke udara bebas. Kemudian untuk Orifice Chamber berfungsi Mereduksi tekanan Flue Gas keluaran dari Regenerator sebelum menuju ke CO Boiler di Unit RCC Kilang Balongan.

Dilanjutkan Nugroho, untuk Riser yang memiliki bobot  93 ton tersebut adalah tempat terjadinya kontak antara katalis dengan feed/umpan reaktor untuk memulai reaksi Catalytic Cracking.

Sedangkan Reaktor, sambungnya,  adalah peralatan terberat yang diganti yakni 750,8 ton dan berfungsi sebagai tempat berlangsung reaksi Catalytic Cracking untuk merekahkan rantai karbon dari feed (umpan) minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi seperti Propylene, LPG, Naptha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil.

Beberapa material existing kata dia juga dilakukan modifikasi agar fungsinya dapat menyesuaikan dengan equipment atau peralatan baru yang dipasang. Dalam perjalanannya, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, namun dengan segala upaya dan ikhtiar yang dilakukan pihaknya terus berusaha agar target sesuai perencanaan dapat dicapai

“Doakan semuanya berjalan lancar agar kehandalan Kilang Balongan meningkat, terutama di unit RCC dan hal ini akan sangat mendukung dalam pemenuhan produksi BBM nasional,” pungkasnya. (safaro)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News