INDRAMAYU
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) atau biasa disebut dengan pemilihan kuwu (Pilwu) Serentak 2021 di Kabupaten Indramayu, Rabu (2/6/2021) digelar di 171 desa.
Namun, dari 171 desa dalam pelaksanaan pilwu tersebut, ada satu kontestasi menarik dalam memperebutkan kursi kepala desa. Di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, terdapat dua kontestan yang diisi oleh ibu dan anak. Pencalonan tersebut diketahui merupakan kali pertama bagi keduanya.
Ketua Panitia pemilihan kuwu (Panpilwu) Desa Majasari, Aas Adiwijaya mengatakan sang ibu bernama Lely Uliyah dengan nomor urut 1 dan sang anak bernama Clara Bening Gilang Pratiwi dengan nomor urut 2.
“Ada dua calon kepala desa, semuanya perempuan. Mereka adalah ibu dan anak,” ujar dia.
Saat hari pemungutan suara pada Rabu (2/6/2021), sang ibu Lely Uliyah mencoblos di TPS 01, ia datang dengan diiringi para pendukungnya dengan berjalan kaki.
Selepas mencoblos, Lely Uliyah Bersama para relawan langsung berkeliling desa menyapa warga.
Lain halnya dengan sang anak, Clara Bening Gilang Pratiwi, Ia diketahui tidak mencoblos karena ber-KTP luar Kabupaten Indramayu.
“Yang bersangkutan KTP-nya Purwakarta, jadi tidak nyoblos,” ujar dia.
Walau disambut antusias warga, Aas Adiwijaya menjamin, pelaksanaan Pilkades di TPS yang dinaunginya berjalan sesuai protokol kesehatan.
Di lokasi calon kuwu yakni di TPS 01, sebanyak 441 pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Seluruhnya mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lain sebagainya.
“Alhamdulillah protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik,” ujar dia.
Lely Uliyah, calon kepala desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu mengatakan dirinya mencalonkan diri sebagai calon kepala desa atau kuwu dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) atau Pilwu Serentak 2021 di desanya, karena ingin mengabdi terhadap desanya.
Menariknya, di periode pertama ia mencalonkan diri, Lely Uliyah harus bersaing melawan putrinya sendiri, Clara Bening Gilang Pratiwi yang juga maju dalam Pilkades.
Lely Uliyah sengaja mengandeng anaknya itu untuk menghindari kekosongan calon di desa tempat tinggalnya.
“Kalau daftar yang jelas niat saya, kalau anak hanya pelengkap karena peraturan pilwu, harus ada lawan,” ujar dia.
Kendati demikian, untuk hasil akhir nanti ia menyerahkan sepenuhnya pada pilihan rakyat.
Meskipun anaknya yang nanti terpilih, Lely Uliyah mengaku ikhlas, karena baik dirinya maupun Clara Bening Gilang Pratiwi memiliki visi misi yang sama yakni, akan meneruskan program kepemimpinan sebelumnya yang dinilai sudah sangat baik.
Dalam visi misinya, Lely Uliyah mengkampanyekan Desa Majasari Selamat yang merupakan singkatan dari Sejahtera, Amanah, Agamis, Mandiri, Aman, dan Tertib.
Sedangkan sang Anak, Clara Bening Gilang Pratiwi mengkampanyekan Desa Majasari Sae, singkatan dari Sejahtera, Maju, dan Hebat.
“Saya akan meneruskan cita-cita tokoh leluhur sebelumnya yang belum terlaksana, saya akan mengutamakan pelayanan untuk rakyat saya sendiri, dalam arti di sini sebenarnya kepemimpinan sebelumnya sudah sangat luar biasa dan saya akan meneruskan itu,” ujar dia. (IJnews)