Next Post

Wujudkan Jabar Juara Butuh ‘Ongkos’ Fantastis, Rp800 Triliun

11072019-Jabar Juara Ridwan Kamil Andri (1)

 

KUNINGAN

Janji politik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk merealisasikan program yang terangkum dalam visi Jabar Juara Lahir Batin, rupanya membutuhkan angka cukup fantastis.

Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar itu mengungkapkan, bahwa kebutuhan Pemprov Jabar untuk mensukseskan visi Jabar Juara mencapai angka Rp800 triliun.

“Kalau membicarakan anggaran pembangunan pastinya tidak akan pernah cukup ya. Kebutuhan Jabar Juara ini sebetulnya Rp800 triliun, jauh sekali dengan APBD Provinsi Jabar sekitar Rp35-an triliun,” kata Kang Emil seusai membuka Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) triwulan III bersama 27 kepala daerah se-Jabar di Hotel Prima Sangkanhurip, Kabupaten Kuningan, Kamis (11/7/2019).

Dia menyebutkan, ada sembilan prioritas pembangunan di tahun 2020 yang akan dikebut. Di antaranya akses pendidikan untuk semua, desentralisasi layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi, pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata, pendidikan agama dan tempat ibadah juara, infrastruktur konektivitas wilayah, gerakan membangun desa, subsidi gratis golekmah, dan inovasi pelayanan publik dan penataan daerah.

“Per hari ini, kita hanya sanggup rata-rata Rp200 miliaran per daerah, ada lebih naik sedikit tapi rata-rata segitu. Kita komit bahwa sumber pembangunan ini kan ada pintu APBN, kita akan loby dengan hasil detail dari Tingkat II, saya akan loby ke kementrian dan presiden untuk memprioritaskan Jawa Barat yang memang penduduknya secara populasi paling besar,” ungkapnya.

Sebab menurutnya, wilayah Jabar untuk kebutuhan pelayanan publik maupun kebutuhan pergerakan infrastruktur juga paling besar.

“Kita memberikan juga tidak asal memberi, pertama berdasarkan kualitas jumlah penduduk, prestasi dari kota/kabupaten jadi yang berprestasi dikasih lebih. Jadi siapa yang berhasil mensukseskan program provinsi lebih aktif, akan diberikan tambahan,” katanya.

Dia mengakui, masalah kompleksitas di Jawa Barat sangat besar. Namun hampir setengahnya adalah kembali lagi ke masalah infrastruktur seperti jalan umum, transportasi, persampahan dan lainnya.

“Saya optimis tahun 2020-2021 Jawa Barat Ngabret Juara, salah satu solusi terbesarnya adalah memperbanyak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ini adalah sebuah jawaban untuk mengatasi soal pengangguran, pertumbuhan, dan lain-lain,” terangnya.

Saat ini lanjutnya, ada enam Kawasan Ekonomi Khusus yang tengah berproses, sedangkan dua KEK sudah presentasi. Kawasan itu diantaranya Pangandaran, Sukabumi, Purwakarta, Jatiluhur, Sumedang, Rebana, dan terakhir dari Bogor. (Andri)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News