Next Post

Mengubah Kebiasaan Orang Sunda Sarapan Nasi, Bupati Majalengka: Sulit Tapi Bisa

20190129-Tim Penyuluh Pertanian

 

MAJALENGKA –

Pemkab Majalengka menganjurkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras dan makanan berbahan dasar terigu. Imbauan tersebut merupakan bagian dari upaya mewujudkan program diversifikasi tanaman serta penguatan ketahanan pangan keluarga.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengungkapkan, kebiasaan masyarakat yang selalu sarapan dengan mengonsumsi nasi sebenarnya bisa diubah dan menggantinya dengan ketela serta ubi jalar.

“Sarapan non-beras dan non-terigu bisa diterapkan untuk memperpanjang cadangan beras dan dapat dialihkan dengan memakan ketela dan ubi jalar,” ungkap Karna di sela acara penyerahan bantuan alat pertanian kepada 68 kelompok tani di halaman kantor Pemkab Majalengka, Selasa (29/1/2019).

Mengubah pola makan nasi dari yang tadinya tiga kali sehari menjadi dua kali memang sulit. Menurut Karna masyarakat Sunda masih seolah terbelenggu oleh pandangan ‘lamun can dahar sangu mah can dahar‘ (kalau belum makan nasi berarti belum makan).

“Sulit merubah pola makan dari tiga kali ke dua kali karena orang Sunda bilang belum makan jika belum makan nasi. Meski sulit sebenarnya bisa jika mulai dibiasakan,” ucap Karna.

Program diversifikasi tanaman merupakan usaha menganekaragamkan tanaman (pertanian) guna menghindari ketergantungan pada salah satu produk pertanian.

Pola ini sangat efektif dalam variasi bercocok tanam sebagai upaya menstabilkan pendapatan petani. Karena jika harga satu komoditas anjlok, maka bisa ditanggulangi dengan harga komoditas lain yang menanjak di pasaran. (Oki)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News