Next Post

Tim Arkeolog Temukan Alat Permainan Kuno di Situs Dingkel Sambimaya

Tim Arkeologi di Situs Dingkel Sambimaya sudah menggali tiga kotak ekskavasi. Masing-masing kotak, tim berhasil menemukan dinding struktur bangunan, sudut struktur bangunan, dan fragmen gerabah lokal dalam jumlah yang banyak. Foto: IJnews

 

INDRAMAYU – Tim arkeolog menemukan alat permainan yang terbuat dari gerabah di situs Dingkel, Desa Sambimaya. Selain temuan tersebut, tim juga menemukan fragmen gerabah gores yang dimungkinkan memiliki kesamaan dengan gerabah yang ditemukan di situs Buni Bekasi.

Gacuk yang merupakan mainan anak-anak tradisional terbuat dari gerabah ini ditemukan di kotak ekskavasi B6 S7 oleh tim arkeolog. Mainan dari gerabah tersebut ditemukan di kedalaman 170 cm oleh arkeolog dan tenaga lokal yang melakukan ekskavasi. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa situs Dingkel yang tengah dilakukan ekskavasi merupakan kawasan permukiman.

Ketua Tim Ekskavasi Arkeologi Situs Dingkel Sambimaya, Nanang Saptono, menjelaskan, temuan gacuk ini sangat penting untuk dapat mengungkap keberadaan situs Dingkel pada masa lalu. Gacuk yang ditemukan di Indramayu ini memiliki fungsi sakral dan profan.

Fungsi profannya, kata Nanang, bisa berfungsi sebagai alat permainan anak anak. Sementara fungsi sakralnya bisa sebagai alat penunjang dalam upacara keagamaan seperti tujuh bulanan bagi calon ibu yang akan melahirkan.

Nanang memastikan, temuan tersebut ditemukan di areal pemukiman. Sama halnya dengan temuan gacuk di situs permukiman yanga di daerah Trowulan, Batujaya, dan situs situs permukiman lainnya di Indonesia.

Terkait temuan fragmen gerabah gores, Nanang belum dapat memastikan apakah di Sambimaya ini memiliki tradisi penggunaan gerabah seperti di situs Buni. Nanang menggambarkan, gerabah gores yang ditemukan di situs Buni memiliki fungsi penggunaan yang berbeda. Seperti sebagai wabah bekal kubur dan berfungsi sebagai alat penunjang dalam memasak sehari-hari.

“Fragmen gerabah gores yang kami temukan perlu ada kajian lanjutan terkait fungsinya di situs ini pada masa lalu,” ujar Nanang.

Dalam perkembangannya, Tim Arekologi di Situs Dingkel Sambimaya sudah menggali tiga kotak ekskavasi. Masing-masing kotak, tim berhasil menemukan dinding struktur bangunan, sudut struktur bangunan, dan fragmen gerabah lokal dalam jumlah yang banyak.

Pada ekskavasi kali ini, tim memperkirakan ada tiga bangunan yang saling berdekatan. Hanya saja, tim arkeologi dari Balar Bandung dan BPCB Banten belum dapat menginterpretasikan, apakah bangunan ini berfungsi sebagai bangunan suci atau hanya sebagai rumah tinggal. (IJnews)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News