Next Post

Alhamdulillah, Peternak Domba Berdaya Mampu Kuliahkan Anak hingga Bangun Rumah dan Sekolah

Peternak
Sejumlah kelompok peternak binaan Dompet Dhuafa di Sukabumi, Jawa Barat, ternyata berhasil mengembangkan usaha ternaknya.

Indramayujeh.com, Sukabumi  – Sejumlah kelompok peternak binaan Dompet Dhuafa di Sukabumi, Jawa Barat, ternyata berhasil mengembangkan usaha ternaknya. Bahkan telah mampu menghantarkan anak-anaknya berkuliah hingga membangun rumah.

“Mulanya potensi di sini hanya pertanian sebab lahan, cuaca, dan air sangat mendukung. Ternak domba ada, tapi merawat milik orang lain. Lalu Dompet Dhuafa hadir ke sini sejak tahun 2009, membantu membuka potensi kami melalui pemberdayaan ternak domba. Saat itu terbentuk 3 kelompok ternak di 7 desa dalam 2 kecamatan,” ungkap Ustaz Harun, salah satu Penerima Manfaat Program Pemberdayaan Ekonomi (Ternak) Binaan Dompet Dhuafa.

Ia mengisahkan, Dompet Dhuafa dalam tahapannya melakukan studi kelayakan mitra, kelayakan wilayah, memberi pelatihan, serta menggulirkan bibit 6 ekor domba/orang, kepada 80 orang peternak yang tergabung dalam kelompok. Setelah lima tahun, perkembangan ada yang mencapai 50 ekor domba/orang dan meningkat dari sisi ekonomi para peternak. Ada yang mampu menguliahkan anak, membangun rumah, hingga membangun sekolah gratis.

“Berkembang juga jadi 9 kelompok ternak di 3 kecamatan, barulah kita bentuk Koperasi Riung Mukti itu tahun 2011. Dan sekarang sudah ada sekitar 9.000 domba tersalurkan melalui Tebar Hewan Kurban (THK). Alhamdulillah, dari ternak juga kami bisa kuliahkan anak, bangun rumah, hingga bangun madrasah untuk anak-anak yatim duafa sejak 2018,” sebut Ustaz Harun yang menjabat Ketua Koperasi Kampung Ternak Riung Mukti Kalapanunggal, Sukabumi dalam keterangan persnya, Rabu, (21/06/2023).

Ghufron, Tim Dakwah Nasional Dompet Dhuafa selaku Koordinator QC THK di Sukabumi ikut memaknai perbincangan bersama Ustaz Harun. Kebetulan telah melakukan Quality Control (QC) hewan kurban di banyak titik lokasi di Kecamatan Kalapanunggal antara lain Desa Pulosari, Desa Palasari Girang, Desa Adununggal, dan Desa Batu Gajah.

“Yang paling penting, akhirnya kami bisa melihat potensi yang ada. Dimulai dari usaha kelompok kita, maka masyarakat ikut melihat itu. Di sini rumput untuk pakan banyak, tidak perlu beli. Lalu kami bangun kepercayaan agar masyarakat ikut tergerak, ketika percaya barulah mereka banyak bergabung,” imbuhnya.(*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News