MAJALENGKA –
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka menggelar konser musik yang bertajuk sosialisasi Pemilu 2019 bagi generasi millenial dan generasi termarjinalkan, di lapangan pasar lama Majalengka, Minggu (03/03).
Konser musik yang dominan bergenre reggae ini dihadiri oleh anak anak punk. Namun konser musik yang digelar KPU Kabupaten Majalengka, terkesan tidak tepat sasaran.
Pasalnya, para komisioner KPU yang melakukan sosialisasi diatas panggung terkesan “Dicuekin” bahkan tidak dihiraukan oleh anak – anak punk yang datang ke konser tersebut.
Terpantau dilapangan, yang hadir dalam konser musik tersebut mayoritas anak – anak yang termarjinalkan seperti komunitas punk.
Komisioner KPU nampak kesulitan saat mensosialisasikan jumlah dan warna surat suara pada anak anak punk yang hadir. Pasalnya saat sosialisasi, mereka terkesan menjauh dari panggung dan bahkan memainkan alat musik yang mereka bawa.
“Yang penting menikmati hiburan musik. Soal pemilu tergantung nanti saja,” kata Farid anak punk asal Kecamatan Maja.
Vani, pelaksana konser musik KPU Majalengka menjelaskan, jika konsep konser musk digelar dengan All Genre
seperti Nasyed, reggae dan ska menjadi daya tarik generasi millenial.
“Hari ini kita mengundang berbagai komunitas yang ada di Majalengka. Konsepnya kita all genre musik supaya generasi millenial dapat hadir dalam konser,” ungkapnya.
Ketua Komisioner KPU Kabupaten Majalengka Agus Syuhada menjelaskan, jika KPU sudah memecah pemilih menjadi 12 basis pemilih, termasuk anak anak punk yang termasuk kedalam basis ‘pemilih termarjinalkan’. Basis ini menjadi tantangan tersendiri bagi KPU dalam upaya sosialisasi karena mereka memiliki dunia yang berbeda dengan yang lainnya.
“Dengan menghadirkan band reggae adalah cara kami untuk masuk ke dunia pemilih termarjinalkan dan menyisipkan sosialisasi walaupun terkesan diacuhkan,” ungkap agus
Menurut Agus langkah yang diambil sudah tepat, dan sebuah ikhtiar yang dilakukan agar partisipasi pemilih mencapai target yaitu 80 persen dari jumlah DPT di Kabupaten Majalengka.
“Kita maksimalkan sosialisasi kepada 12 basis pemilih yang sudah dibentuk, dengan pola yang disesuaikan dengan basisnya masing masing,” jelasnya.(oki)