Next Post

Buntut Meninggalnya Ibu dan Bayi Pasca Persalinan, Berlanjut Pelaporan Ke Pihak Kepolisian

IMG-20231220-WA0012

INDRAMAYU – Gegerkan dunia maya video berdurasi 21 menit 16 detik tersebut memperlihatkan seorang bayi yang meninggal dunia usai dilahirkan di RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu.

Tidak hanya seorang bayi, ibunya pun meninggal dunia selang beberapa menit setelah melakukan persalinan di Rumah Sakit tersebut. Video yang beredar hingga saat ini ditonton lebih dari 1,4 juta.

Pihak keluarga pun menduga adanya malpraktik yang dilakukan oleh para dokter dan perawat di RSUD MA Sentot.

Menurut Tasrun, suami korban, mengungkapkan, awalnya sang istri dibawa ke Puskesmas untuk memeriksa kandungannya.

“Awal mulanya istri kita merasa mules, langsung dibawa ke Puskesmas baru bukaan pertama, nah pas dibawa balik lagi, sekitar jam 14.00WIB dibawa lagi ke Puskesmas, terus dirujuk ke Sentot (rumah sakit),” ungkapnya saat melakukan pelaporan ke Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).

Tasrun mengatakan, saat tiba di RSUD MA Sentot, korban tidak mendapatkan tindakan pelayanan dari pihak Rumah Sakit.

“Pas di Sentot, gak dilayani cuman diliatin, sampe dua tiga jam, baru ditangani tapi cuman diliatin aja, karena baru bukaan pertama, nyampe jam 20.00WIB gak ditanganin lagi sampai bukaan ketiga,” katanya.

Setelah berada tiga jam di RSUD MA Sentot, lanjut Tasrun, sang istri baru menerima tindakan dari pihak Rumah Sakit.

“Akhirnya pas istri kerasa mules, jam 21.00 WIB baru ditangani cuman yang jadi masalah, penanganannya terlalu lambat,” lanjutnya

Tasrun menjelaskan, kematiaan anak pertamanya itu, diduga karena malpraktik, pasalnya, penanganan persalinan yang dilakukan oleh pihak RSUD diduga tidak sesuai aturan.

“Bayi saya meninggal itu, katanya tali puser ngiket, langsung dipotong, padahal tangan bayi itu masih gerak, cuman pas tali puser dipotong, langsung ditarik kepalanya, itu ditariknya gak pelan-pelan, jadi posisi kepala sudah nongol separo, langsung diteken dan ditarik lagi,” jelasnya.

Nahasnya, Tasrun tidak hanya kehilangan calon anak pertamanya, namun ia pun harus kehilangan istrinya.

“Bayi langsung meninggal, antara 15-20 menit baru istri saya yang meninggal, nah kata pihak Rumah Sakit, katanya ada penyakitnya, padahal istri saya gak ada penyakitnya,” katanya

Tidak terima dengan tindakan dugaan malpraktik dari pihak Rumah Sakit, keluarga korban pun melaporkan peristiwa itu ke Polres Indramayu.

Didampingi pengacara Toni RM, Tasrun (30) warga Desa Kertawinangun, Kec. Kandanghaur, Kab. Indramayu, telah resmi melaporkan peristiwa yang dialaminya. 

Toni dalam kesempatan itu menuturkan, pihaknya telah membuat laporan Polisi dan langsung dilakukan pemeriksaan terhadap Tasrun suami dari Kartini (23) yang meninggal saat melahirkan anak pertamanya.

“Kami melaporkan ke Polres Indramayu terkait dugaan malpraktek yang mengakibatkan ibu dan bayinya meninggal dunia,” Katanya.

Toni menambahkan, pihaknya melaporkan peristiwa yang dialami keluarga Tasrun dengan tujuan agar pihak Polisi melakukan penyelidikan apakah kejadian tersebut masuk dalam unsur malpraktek atau tidak.

“Makanya biar ada kepastian hukum kami membuat laporan agar penyidik bekerja dan akan ditentukan peristiwa meninggalnya ibu dan bayi di RSUD Pantura MA Sentot itu ada pidana atau tidak,” Terangnya.

Berdasarkan keterangan Tasrun, Toni menyebut bahwa pihak Polisi akan mendalami kasus tersebut, dan akan menyimpulkan apakah masuk ke pidana atau tidak, untuk itu Toni berharap kepada Kapolres Indramayu agar lebih cepat lagi menangani kasus tersebut supaya ada kepastian.

“Karena kasus ini sudah menjadi perhatian publik, dan agar diusut sampai tuntas,” Ujarnya.

 Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar, menurutnya suami korban melaporkan atas dasar dugaan malpraktik terkait penanganan persalinan.

“Jadi hari ini kami terima laporan dari salah satu warga, dimana warga ini melaporkan adanya dugaan malpraktik terkait penanganan persalinan istrinya yang terjadi pada hari kemarin (Selasa),” ujarnya saat ditemui di Mapolres Indramayu.

Fahri menegaskan, saat ini Satreskrim Pres Indramayu masih melakukan pemeriksaan dan akan melakukan gelar perkara dan melengkapi alat bukti lainnya. 

“Kami masih melakukan pemeriksaan kepada pelapor, tentunya setelah melakukan pemeriksaan kami akan melengkapi alat bukti, dan juga melakukan gelar perkara,”ujarnya.(Selamet)

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News