KUNINGAN –
Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kuningan menyoroti sejumlah anggaran ‘gemuk’, yang diperuntukan bagi beberapa dinas maupun instansi pemerintahan daerah. Angka itu muncul saat proses pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan TA 2019.
“Kami meminta penjelasan terkait kegiatan pengadaan peralatan pembelajaran edukatif interaktif untuk jenjang TK sebesar Rp5,6 miliar, pengadaan media peningkatan perkembangan aspek akademik anak usia dini berkonsep APE Interaktif sebesar Rp1,5 miliar, dan pengadaan APE baca tulis Alquran untuk jenjang PAUD sebesar Rp4,5 miliar lebih.”
“Lalu juga untuk pengadaan APE berbasis balok susun interaktif untuk jenjang PAUD sebesar Rp5 miliar lebih, dan kegiatan pengadaan APE berbasis pendidikan karakter untuk jenjang PAUD sebesar Rp3 miliar lebih pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, siapa penerimanya dan dimana lokasinya,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Kuningan, Saw Tresna Septiani saat menyampaikan Pandangan Umum (PU) fraksinya dalam rapat paripurna DPRD Kuningan, Senin (12/8/2019).
Tak hanya itu, pihaknya juga mempertanyakan, terkait bertambahnya anggaran penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi atau teknis perkantoran di Dinas Kesehatang yang mencapai Rp748 juta lebih, serta pada Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp261 juta lebih. Anggaran itu akan dipergunakan untuk berapa orang dan ditempatkan dimana saja.
“Kemudian terkait kegiatan penataan insfrastruktur lingkungan dan pemukaman pada Dinas Pertanahan, Permukiman, dan Perumahan sebesar Rp1,720 miliar. Dimana saja titik lokasinya,” tanya Saw Tresna.
Beberapa anggaran yang lain lanjutnya, ada sebesar Rp768 juta lebih pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Anak terkait kegiatan layanan terpadu kemiskinan rumah harapan hidup sejahtera. Apa bentuk kegiatan dan dimana saja lokasi yang menerima manfaat dari anggaran tersebut.
“Kami minta penjelasan juga terkait program kegiatan pada Dinas Perhubungan yakni kegiatan pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan sebesar Rp2 miliar. Berapa titik dan dimana saja lokasinya. Ditambah soal kegiatan pembangunan terminal wisata dan kawasan parkir terpadu Desa Paniis Kecamatan Pasawahan yang anggaran cukup besar yakni Rp7 miliar, kami mohon penjelasan Bupati Kuningan,” pungkasnya. (Andri)
