Next Post

Habitat Elang Jawa di TNGC Bertambah Dua Ekor

Elang Jawa

 

CIREBON

Dua ekor Elang Jawa telah lahir di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Telur salah satu jenis hewan yang dilindungi ini ditemukan pada September 2018 lalu di sekitar Lembah Cilengkrang, dan menetas di penghujung tahun 2018.

Dengan lahirnya dua individu baru di TNGC, maka jumlah populasi Elang Jawa menjadi 25 ekor. Sebelumnya pada 2017, juga telah menetas tiga ekor Elang Jawa.

Kini, petugas melakukan pengamatan dan pengamanan di sekitar sarang agar anak Elang yang baru lahir itu tidak terganggu pertumbuhannya baik, dari gangguan manusia maupun pemangsa.

Kepala Balai TNGC, Kuswandono mengatakan, Elang Jawa adalah satwa langka yang hampir punah, populasinya di alam bebas hanya pada tempat tertentu, termasuk di Gunung Ciremai. “Semua jenis Elang atau raptor di Indonesia termasuk yang dilindungi,” katanya, Rabu (6/2/2019).

Dia menyatakan, temuan telur Elang Jawa berawal dari kegiatan monitoring rutin di sekitar TNGC. Diketahui, ada dua pasang Elang Jawa yang bertelur dan berhasil menetas dengan selamat.

“Tim kami memang selalu melakukan pemantauan terhadap elang. Bukan hanya elang saja, juga termasuk spesies lain. Sarang yang diamati itu kebetulan teridentifikasi ada yang bertelur kemudian menetas,” ujarnya.

Setelah menetas, selain melakukan pengamanan di sekitar sarang, pihaknya juga mengamati setiap jengkal perkembangannya, sehingga didapatkan data akurat dan lengkap tahap pertumbuhan Elang Jawa.

“Yang kami lakukan adalah menjaga agar tidak ada gangguan terhadap populasi Elang, terutama yang baru breading. Kami juga belajar mengamati dan mencatat pertumbuhan Elang tahap demi tahap dari anakan hingga dewasa. Khusus Elang Jawa kami belum memiliki data-data tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan, di TNGC terdapat beberapa jenis Elang yang hidup bebas di alam, namun yang paling sering muncul dan teridentifikasi dengan baik adalah Elang Jawa.

“Kalau jumlah kita tidak punya datanya secara pasti. Tapi, yang sering dijumpai adalah Elang Jawa, Elang Brontok, Elang Ular Bido, Elang Hitam, dan jenis Elang yang lebih kecil juga ada,” pungkasnya.(Juan)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News