Next Post

HKTI Serap Keluhan Petani Ikan Keramba Jaring Apung Waduk Darma Kuningan

Petani Ikan
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menemui sejumlah petani ikan KJA Waduk Darma untuk menyerap aspirasi.

Indramayujeh.com, Kuningan – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menemui sejumlah pengurus kelompok petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Darma Kuningan pada Selasa (27/6/2023). Pertemuan tersebut menjadi ruang untuk menyerap keluhan para petani ikan di Waduk Darma.

Ketua HKTI Kuningan, H Tenggono dalam keterangan persnya, menuturkan, pertemuan itu sebagai ruang silaturahmi usai resmi dilantik sebagai pengurus baru. Sekaligus menampung dan menyerap aspirasi yang disampaikan para petani ikan.

“Jadi silaturahmi ini untuk menjaring informasi terkait permasalahan apa saja yang sedang dialami para petani ikan, khususnya untuk yang mengelola KJA di Waduk Darma. Mudah-mudahan langkah ini bisa menjadi upaya untuk mencari solusi bersama terhadap masalah yang dihadapi,” terangnya.

Oleh Sebab itu, pihaknya sengaja mengajak dinas terkait yakni Dinas Peternakan dan Perikanan. Sehingga bisa membantu dalam mencari solusi terbaik, bagi masalah yang dihadapi petani ikan dan dibantu dari sisi kebijakan pemerintah daerah.

Sementara Ahli Pertanian Organik sekaligus Pengurus HKTI Kuningan, Sulistio IPAC menyampaikan, soal pengalaman saat mendampingi para petani ikan KJA Waduk Darma beberapa tahun lalu. “Kami pernah melakukan percobaan sebuah formulasi bahan organik yang kami buat untuk fermentasi pakan ikan dengan bahan singkong. Ternyata dari beberapa petani ikan yang mencobanya, bisa menghasilkan produksi panen dan kualitas ikan yang bagus,” katanya.

Salah seorang petani ikan KJA Waduk Darma Kuningan, Nurohman (49) menyampaikan keluhan soal kematian massal yang terjadi tiba-tiba terhadap ikan di Waduk Darma. Kematian ikan salah satunya diduga adanya penutupan pintu saluran air dari PDAM secara tiba-tiba.

“Setidaknya ada teknis penutupan pintu air yang tidak tiba-tiba, agar tidak berpengaruh pada kondisi air. Jika saat air mengalir deras keluar ke pintu air PDAM kemudian ditutup secara tiba-tiba, air akan berbalik arah dan menyebabkan perputaran arus sehingga jadi keruh dan mengurangi kadar oksigen dalam air,” bebernya.

Akibatnya, lanjut Nurohman, ikan-ikan di dalam KJA mati akibat keruhnya dan kurang oksigen. Namun tak dipungkiri pula, jika terdapat siklus alami yang rutin menyebabkan kematian ikan secara massal di Waduk Darma.

Dandim Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan turut pula saat pertemuan bersama petani ikan KJA Waduk Darma. Beberapa tanggapan dan solusi disampaikan agar budidaya ikan bisa berjalan sukses

“Kami telah menerapkan program penggunaan Bios 44 sebagai upaya perbaikan kualitas air di Waduk Darma. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat,” jelasnya.

Dia menyebut, Formula Bios 44 yang teurs dikembangkan dapat membantu menetralisir zat berbahaya yang terkandung dalam air. Misalkan seperti limbah pakan ikan, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan ikan dan produksinya(*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News