Next Post

Ini yang Dilakukan Petani Indramayu Saat Harga Gabah Belum Menguntungkan

15052019-Gabah Indramayu_Nafis

 

INDRAMAYU –

Harga jual gabah masih rendah, akibatnya petani hanya bisa menahan penjualan sambil menunggu harga jual gabah kembali naik dan stabil.

“Meskipun butuh uang, terpaksa gabah ditahan dahulu,” kata Zuli, salah satu petani Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

Selain untuk menutupi kebutuhan keluarga saat Ramadhan, Zuli pun membutuhkan modal untuk musim tanam sadon. “Serba uang, untuk olah sawah, bayar buruh tanam, dan beli pupuk,” tukasnya.

Karena harganya masih berkisar antara Rp4.000-4.700/kg, kata Zuli, gabah hasil panen rendeng terpaksa ditahan dahulu sambil menunggu harga jualnya naik. “Sebelum panen di atas 5.000 per kilogram, tapi pas mulai panen turun,” ketusnya.

Meskipun begitu, pihaknya tidak menampik hanya menjual gabah guna menutupi kebutuhan selama Ramadhan. Sedangkan untuk persiapan musim tanam sadon setelah Idul Fitri. Seiring berharap harga jual gabah mengalami peningkatan.

Sementara itu salah satu pengusaha beras di Kecamatan Widasari, Anas Ghozali, tidak menampik jika harga jual gabah di tingkat petani rendah.

“Rp4.000 per kilogram jika banyak bisa sampai Rp4.700/kg, sementara untuk harga beras sebesar Rp8.500-10.000/kg. Itu harga pabrik,” terangnya.

Berdasarkan pengalamanya, disampaikan Anas, harga jual gabah ataupun beras dari musim rendeng ke sadon akan stabil. “Masa panen dari musim rendeng ke sadon dekat,” tuntas Anas. (Nafis)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News