INDRAMAYU
Kelompok ibu-ibu dan perempuan muda mendatangi Gedung DPRD Indramayu pada Jumat (27/1/2023). Mereka yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) untuk Keadilan dan Demokrasi cabang Kabupaten Indramayu menyampaikan aspirasi terkait rencana kenaikan tarif yang diberlakukan Perumdam Tirta Darma Ayu.
Mereka menilai, jika tarif air minum naik, maka hal itu dianggap hanya menambah beban bagi masyarakat. Terlebih, masyarakat sekarang ini tengah berupaya untuk bangkit setelah pandemi Covid-19 mereda.
“Dalam situasi perekonomian masyarakat semakin sulit, perumdam tirta darma ayu Kabupaten Indramayu pada tanggal 13 Januari 2023 justru melakukan sosialisasi terkait rencana penyesuaian tarif dengan menaikkan 30 persen dari tarif lama,” ujar Sekretaris KPI Cabang Kabupaten Indramayu, Dina Meliyanih.
Dalam audiensi itu, rombongan KPI ditemui oleh Ketua DPRD Indramayu, Ketua Komisi 3 DPRD Indramayu, dan Ketua Komisi 2 DPRD Indramayu.Ketua Komisi 3 DPRD Indramayu, Imron Rosadi, S.Pd.I menyampaikan, pihaknya banyak menerima aduan masyarakat yang menolak kenaikan tarif PDAM. Oleh karenanya, Komisi 3 pun sudah mengundang berbagai pihak terkait, terutama Perumda Tirta Darma Ayu, dalam rapat kerja pada Kamis (26/1/2023).
“Jika ada penyesuaian tarif untuk industri dan niaga asal dengan kajian yang komprehensif, silakan naik 30 persen dengan pertimbangan bisa menaikkan pendapatan demi mewujudkan pelayanan yang lebih prima.”
“Tapi untuk rumah tangga tidak dinaikkan,” ujar dia.
Khusus untuk golongan rumah tangga, menurut dia, harus dikategorikan sebagai klasifikasi golongan yang relatif rentan. Apalagi dengan adanya kenaikan tarif air, pihaknya juga meyakini hanya akan menambah beban masyarakat. (Bakrudin/IJ News)
