Next Post

Kemarau Panjang, ASN dan Pelajar di Kuningan Salat Istisqa

Ratusan ASN Setda Pemkab Kuningan dan pelajar melaksanakan salat istisqa, Selasa (8/10). (Foto: Andri)
Ratusan ASN Setda Pemkab Kuningan dan pelajar melaksanakan salat istisqa, Selasa (8/10). (Foto: Andri)

 

KUNINGAN –

Akibat terdapat 11 desa di enam kecamatan terjadi kekurangan air bersih akibat kemarau berkepanjangan, ratusan pejabat di lingkungan Setda Pemkab Kuningan melaksanakan salat Istisqa atau salat untuk meminta turun hujan. Salat ini tak hanya diikuti para ASN, juga puluhan pelajar SMA.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, terdapat enam kecamatan di 11 desa yang terdampak kekurangan air bersih. Lokasi terdampak kekeringan itu diantaranya Kecamatan Karangkancana (Desa Cihanjaro, Desa Simpayjaya, Desa Sukasari), Kecamatan Cimahi (Desa Cileuya, Desa Cimahi), Kecamatan Ciwaru (Desa Baok), Kecamatan Cibeureum (Desa Kawungsari), Kecamatan Cidahu (Desa Cibulan, Desa Legok), dan Kecamatan Kalimanggis (Desa Kertawana, Desa Kalimanggis Wetan).

“Seperti yang kita ketahui bersama, ada beberapa desa dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Kuningan yang kini mengalami kekurangan air bersih. Memang kemarau ini sudah cukup lama, sehingga berakibat beberapa desa itu mengalami kekeringan,” kata Bupati Kuningan, Acep Purnama seusai salat istisqa berjamaah di halaman Setda Pemkab Kuningan, Selasa (8/10).

Pihaknya mengaku, hingga kini upaya pemerintah daerah untuk menyalurkan air bersih di lokasi terdampak kekeringan masih terus dilakukan. Sehingga warga yang kekurangan air bersih setidaknya masih terbantu dengan pengiriman tangki air tersebut.

“Memang itu bukan satu-satunya solusi, termasuk kami berpikir bagaimana kedepan daerah-daerah tersebut tidak kekeringan lagi. Bagaimana tersedianya air baku di lokasi kekeringan, sehingga warga nantinya tidak lagi kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Dia menilai, bahwa salat istisqa berjamaah menjadi salah satu ikhtiar pemerintah daerah atas saran dan masukan dari para kyai dan alim ulama. Tidak hanya ikhtiar secara fisik, namun upaya bathiniah juga dilakukan dengan melaksanakan salat istisqa untuk memohon segera diturunkan hujan.

“Mudah-mudahan salat ini upaya kita secara bathiniah untuk memohon kepada Allah SWT, dan semoga segera turun hujan sehingga dapat membahagiakan masyarakat Kuningan sekaligus menjadi keberkahan bagi kita semua,” harapnya.

Imam salat istisqa berjamaah sendiri mendatangkan dari Ponpes Husnul Khotimah yakni KH Muhtamad. Sementara Khotib didatangkan dari Desa Windusengkahan Kecamatan/Kabupaten Kuningan KH Endang Samsudin Fallah.

“Saat ini ada sebagian rakyat Indonesia mengalami kekurangan air bersih, bahkan saya melihat di berita warga itu harus berjalan jauh untuk mencari sumber air. Ini adalah suatu hal yang sangat memilukan bagi kita semua,” kata imam salat istisqa, KH Muhtamad.

Menurutnya, salat istisqa ini dilaksanakan di tanah lapang dengan dua rakaat, kemudian setelah itu diikuti khutbah dua kali oleh seorang khatib. Khutbah salat Istisqa sendiri memiliki ketentuan tersendiri di antaranya ada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua sebanyak tujuh kali. (Andri)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News