MAJALENGKA –
Sebanyak 35 orang dipekerjakan oleh KPUD Kabupaten Majalengka untuk menyortir dan membentuk kotak suara Pemilu 2019 yang dilakukan sejak Selasa (26/2/2019) hingga 14 hari ke depan di Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka.
Tidak sembarang orang bisa melakukan pekerjaan membentuk kotak suara, karena harus melalui tahapan seleksi juga screening untuk memastikan para pekerja terbebas dari keterkaitan atau berafiliasi dengan partai politik, baik langsung maupun tidak langsung.
Ketua komisioner KPU Kabupaten Majalengka Agus Syuhada yang ditemui di kantornya mengatakan, seleksi ketat dilakukan karena pihaknya tidak mau mengambil risiko jika di kemudian hari ada hal yang tak diinginkan akibat kelalaian.
“Kita sangat ketat dalam hal pelaksanaan tahapan pemilu tidak terkecuali pembentukan kotak suara karena prosedur tetap harus dilaksanakan,” ungkap Agus, Rabu (27/2/2019).
Agus juga menjelaskan jika dalam pembentukan kotak suara para pekerja diplot berdasarkan tugasnya masing-masing. Mulai dari penyortiran, pembentukan, penempelan stiker, dikemas menggunakan plastik, sampai penempatan atau penyusunan.
“Pekerja dibagi tugas sesuai dengan kebutuhan pekerjaan agar memudahkan mengorganisir pekerjaan sesuai job description,” terang Agus.
Terlebih penyortiran sebelum kotak suara dibentuk sangat teliti, sebab KPU harus memastikan jika kotak suara dalam keadaan mulus sampai ke TPS, kendati demikian jika hanya lecet atau goresan ringan masih bisa dibentuk.
Adapun kotak yang ditemukan rusak sebelum dibentuk, lanjut Agus akan dihitung dan diajukan ke KPU RI untuk diganti bersamaan dengan kekurangan 10 kotak suara sebelumnya.
“Kami harus pastikan kotak dalam keadaan mulus. Jika ada kotak suara yang cacat sebelum dibentuk akan didata dan diajukan penggantian kepada KPU RI,” pungkasnya. (Oki Kurniawan)
