Next Post

Panglima Santri Jawa Barat Kritisi Film ‘The Santri’

20190910_Wagub_Jabar_Ponpes_Husnul_Khotimah Uu Ruzhanul Ulum

 

BANDUNG –

Film garapan sutradara Livi Zheng berjudul ‘The Santri’ panen kritikan sebelum tayang di bioskop. Film yang dibintangi Azmi Askandar, Emil Dardak, Wirda Mansur dan sederet aktor/aktris lainnya itu dijadwalkan tayang di bioskop pada Oktober mendatang.

Sejumlah tokoh mengkritik beberapa adegan dalam film yang juga turut diinisiasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut. Salah satunya Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Kang Uu yang juga menjabat sebagai Panglima Santri Jawa Barat itu, ikut mengkritisi film ‘The Santri’ dan mengaku sudah menyaksikan teaser atau cuplikan film The Santri yang beredar luas di media sosial.

Uu menyayangkan sejumlah adegan dalam film itu yang menurutnya tidak sesuai dengan tuntunan Islam, seperti berpacaran dan adanya kedekatan fisik antara laki-laki dan perempuan.

“Saya melihat trailer film (The) Santri di YouTube, saya merasa keberatan,” ungkap Uu kepada wartawan di Bandung, Selasa (17/9/2019).

Sebagai orang yang dekat dan tumbuh di lingkungan santri atau pondok pesantren, Kang Uu mengaku, memahami betul kehidupan dan aturan yang dijalani para santri sehari-harinya. “Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan,” kata Uu.

Tidak hanya itu, mantan Bupati Tasikmalaya dua periode itu pun menyoroti sikap toleransi dalam film tersebut yang menurutnya kebablasan. “Kalau toleransi memberi makanan, itu hal biasa. Tapi tak usah santri masuk ke gereja. Itu kan murtad,” sesal Uu.

Jika film ini dibiarkan, Uu khawatir adanya penilaian berbeda dari masyarakat awam tentang kehidupan santri.

“Saya takut, oh ternyata santri itu begitu. Sekalipun saya sebagai orang pesantren belum melaksanakan sebagai santri teladan, tetapi santri tidak seperti di film itu,” beber Uu.

Terlebih, menurutnya, saat ini masyarakat banyak yang mengikuti kebiasaan dari apa yang mereka lihat. “Kami khawatir kan sekarang ini tontonan suka dijadikan tuntunan. Itu berbahaya,” katanya.

Apalagi, santri merupakan calon ulama, sehingga harus menjalani kehidupan yang benar-benar sesuai dengan tuntunan Islam. “Santri itu sebagai penerus pejuangan ulama dalam menyampaikan ilmu agama. Ulama adalah penerus Rasul,” ujarnya. (*)

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News