Next Post

Pertamina Grup Jawa Bagian Barat Tandatangani MoU PKD

Pertamina MoU

INDRAMAYU,  

Pertamina grup Jawa Bagian Barat menandatangni Memo of Understanding (MoU) atau perjanjian kerja sama (PKS) terkait Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) antar unit bisnis Pertamina. MoU dilaksanakan di Grand Ballroom Mason Pine Hotel, Bandung, Jumat (27/5/2022).

Pertamina grup Jawa Bagian Barat tersebut meliputi, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan, Pertamina EP Region 2 Zona 7, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (OSES), Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Barat dan Pertamina Gas East Operation.

Dalam rilis yang diterima disebutkan, kerjasama diperlukan karena adanya kebutuhan yang sama dalam penanggulangan keadaan darurat atas risiko terjadinya insiden besar (major emergency) disektor hulu maupun hilir di wilayah kerja unit bisnis masing-masing. Pasalnya antara unit bisnis terkait memerlukan sumber daya tambahan sehingga PKD dapat dilakukan secara efektif sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) saat terjadi insiden besar.

Adapun keadaan darurat yang dimaksud meliputi terjadinya ledakan/kebakaran, tumpahan minyak, kebocoran gas dan bencana alam.

Dalam pelaksanaannya, guna menjaga kesiagaan rencana tanggap darurat akan dilakukan latihan bersama dan forum komunikasi secara berkala.

Direktur Operasional PT KPI, Didik Bahagia  menyampaikan bahwa insiden yang sudah terjadi harus disikapi sebagai suatu pembelajaran untuk dijadikan room for improvement.

“Pertamina memiliki wilayah operasi yang luas, high risk serta terletak di wilayah strategis berdampingan bersama stakeholder, maka dari itu peningkatan hubungan yang baik dengan stakeholder juga harus ditingkatkan baik melalui program-program CSR serta ekspos pemberitaan yang baik untuk meng-counter informasi yang keliru,” kata Didik dalam keterangannya.

Melalui kerjasama serta pembelajaran atas kejadian yang terjadi kata dia, dapat meningkatkan kualitas PKD, memperbaiki sistem pencegahan insiden, meningkatkan skill pemadam kebakaran sehingga secara keseluruhan memberikan kehandalan bagi unit bisnis terkait,” tandasnya.

Hal serupa dikatakan Vice President HSSE PT KPI Achmad Muslimin. Menurutnya,  kerjasama antar unit bisnis Pertamina sebenarnya sudah berjalan baik.

“Kedepan beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah peningkatan kemampuan pemadam kebakaran melalui pembaharuan sertifikasi, melengkapi peralatan kebakaran dengan standar internasional serta memperbaiki sistem penanggulangan keadaan darurat antar unit bisnis Pertamina,” ujar  Achmad.

Sementara itu, General Manager PT KPI RU VI Balongan, Diandoro Arifian  menyampaikan bahwa operasi unit bisnis Pertamina saling terintegrasi antara eksplorasi, pengolahan dan pemasaran.

“Pengesahan kerjasama yang sudah ditandatangani diharapkan memberikan hasil berupa peningkatan kesigapan, adanya sharing pengetahuan,  serta kerjasama penggunaan peralatan dalam menghadapi kondisi darurat antar unit bisnis,” terangnya. (safaro)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News