Next Post

Petani di Kecamatan Balongan Diminta Percepat Masa Tanam

IMG-20191203-WA0100

 

INDRAMAYU –

Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Balongan bermusyawarah dengan para kelompok tani di Desa Sudimampir Kecamatan Balongan untuk menentukan waktu dimulainya penggarapan lahan persawahan di desa setempat menghadapi musim tanam rendeng 2019-2020.

Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Balongan, Kus Hendarti, mengatakan musyawarah tersebut untuk menentukan kesepakatan bersama para petani melalui kelompok-kelompok tani agar dapat ditetapkan tanggal untuk para petani memulai penggarapan dan pra-penggarapan lahan. Di antaranya, ada gerakan-gerakan sebelum penggarapan seperti bersih-bersih lahan, pengendalian hama tikus dan lain sebagainya.

“Air baru masuk dari saluran sana dibuka ke kita itu tanggal 16 Desember 2019. Sebelum tanggal 16 kan harusnya dibersihkan dulu. Harusnya. Tapi kadang-kadang petani kan susah,” katanya usai kegiatan yang dilaksanakan di aula kantor Kuwu Desa Sudimampir, Selasa (3/12/2019).

Ia menjelaskan, percepatan untuk tanam berbeda-beda di setiap desa yang menjadi binaan di wilayah kerjanya. Hal itu berdasarkan ketersediaan air di wilayah masing-masing dan juga bergantung pada aktifnya dari masing-masing petani.

“Ada kemungkinan yang di belakang duluan. Faktor kesadaran petaninya. Petaninya kadang-kadang takut kalau duluan takut hama tikus,” jelasnya.

Padahal, katanya, rasa takut seperti itu dapat diantisipasi dengan kekompakan atau serempak mempercepat musim tanam. Pada kenyataannya, para petani masih susah kompak untuk mempercepat masa tanam.

“Petani susah untuk nurut ke kita. Sawah-sawah siapa, petani tuh ga nurut. Kita hanya sekadar mengingatkan dan menyampaikan, awal musim tanggal sekian, curah hujan perkiraan tanggal sekian,” tuturnya.

Ia mengatakan, percepatan musim tanam rendeng sejatinya untuk mengejar musim tanam kedua agar lebih cepat pula supaya tidak kekurangan ketersediaan air. Seperti biasanya, petani tidak mau cepat tanam meskipun air sedang melimpah, sehingga petani justru kewalahan air pada saat penggarapan akibat acuh pada saat air melimpah.

“Kalau kita leha-leha air sudah datang, petani biasanya nanti dulu, nanti dulu. Susah.
Biar keduanya (musim sadon) kita bisa ngejar,” ujarnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Sudimampir H. Wukir mengimbau masyarakat petani di desanya agar mempercepat musim tanam 2019-2020. Menurutnya, kekompakan di antara para petani akan lebih baik untuk menuju baiknya bidang pertanian di masyarakat.

“Kompak sesuai kesepakatan itu bagus. Kapan kita harus menggarap, tanam dan sebagainya, sehingga petani tidak mengalami susah untuk memenuhi ketersediaan air, karena ini akan berimbas pada masa tanam musim sadon nanti,” katanya.

Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dari pihak terkait di Kecamatan Balongan. Para petani juga diberikan penyuluhan untuk menghadapi masa tanam 2019-2020.

Sementara, untuk beberapa kesepakatan yang disetujui petani yang diwakili para anggota kelompok tani dengan ketersediaan air yang dimulai pada 16 Desember 2019, yaitu pada 20 Desember petani memulai menyemai bibit dan menebarnya pada tanggal 23 dibulan yang sama. Sedangkan untuk mulai tanam, diperkirakan dilakukan pada 15 Januari 2020. (Man/IJnews)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News