INDRAMAYU –
Puluhan warga Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, Kabupaten Indramayu, ramai-ramai berburu ikan di Waduk Cipancuh yang saat musim kemarau seperti sekarang menjadi dangkal karena berkurangnya debit air.
Perburuan ikan di Waduk Cipancuh ini nampak dilakukan warga sekitar seperti yang dipantau IJNews pada Senin (17/6/2019). Diketahui jika warga sudah melakukannya dalam tiga hari terakhir.
Warga mengaku, beruntung pada saat memasuki bulan ini yang bertepatan dengan musim kemarau mereka dapat memanen puluhan kilogram ikan yang hidup liar di air Waduk Cipancuh.
Hasil panen ikan itu kata Satim, 35 warga Desa Haurkolot sangat luar biasa. Ada warga yang mendapatkan 1 kilogram, 5 kilogram bahkan ada juga yang mendapatkan lebih besar.
Ikan hasil tangkapan warga itu selain untuk dikonsumsi sendiri, juga banyak yang dijual ke tetangga dan ke pasar dengan harga Rp10.000/kg.
“Jenis ikan di Waduk Cipancuh yang berhasil ditangkap warga itu bermacam-macam. Ada ikan gabus sebesar lengan orang dewasa, ikan mujaer, sepat, betok, sili, lele dan lain-lain. Belum termasuk kijing sejenis kerang dan siput yang banyak terdapat di dasar Waduk Cipancuh. Warga yang berburu ikan di Waduk Cipancuh menggunakan alat tangkap yang beragam. Misalnya jaring, seser dan jala,” katanya.
Waduk Cipancuh yang dibangun pada zaman Pemerintah Kolonial Belanda memiliki luas sekitar 70 hektar1 dan berfungsi menampung air hujan maupun air dari kali pembuang yang dimanfaatkan mengairi ribuan hektare sawah milik para petani di Kecamatan Haurgeulis.
Sejak memasuki musim kemarau, debit air Waduk Cipancuh berangsur-angsur menyusut airnya sejak sebulan lalu dan sudah tampak mengering.
Pada saat ini kondisi air Waduk Cipancuh itu mengering, beberapa warga awalnya tertarik melihat sekumpulan ikan menggeliat berpindah tempat, mencari kehidupan pada sisa air genangan. Melihat hal itu beberapa warga langsung memburunya hingga mendapatkan puluhan kilogram. (Nanang)
