KUNINGAN –
Kendati momentum May Day telah berlalu, ratusan buruh PT Zebra Asaba Industries di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan menggelar aksi turun ke jalan, Jumat (5/7/2019). Kali ini bukan untuk berunjuk rasa, melainkan aksi pungut sampah di jalan lingkar Sampora-Caracas Kabupaten Kuningan.
Tak kurang dari 530 buruh yang turun ke jalan, terbagi menjadi dua kelompok untuk arah ke perempatan Caracas maupun Patung Ikan Sampora. Berbekal kantong plastik besar, para buruh menyisir sampah di sisi jalan hingga masuk ke got saluran air.
Salah seorang koordinator aksi, Andriyan menuturkan, aksi buruh ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Bahkan aksi pungut sampah ini sebagai upaya untuk mendukung gerakan Go Green.
“Karyawan disini ada sekitar 530 an, semoga adanya aksi sosial ini kesadaran terhadap kebersihan lingkungan meningkat. Ini juga salah satu upaya untuk mendukung gerakan Go Green, sebab nanti juga akan ada aksi penanam pohon,” katanya.
Dia menyebutkan, ada sebanyak 50 kantong plastik berukuran besar yang disebarkan untuk menampung sampah-sampah tersebut. Setiap kantong plastik dapat memuat sekitar 2-3 kilogram sampah.
“Karena tadi kebanyakan sampah plastik, mungkin setiap kantong memuat sekitar 2 sampai 3 kilo sampah. Mereka menyebar di sepanjang jalan, lalu mengambil sampah-sampah dimasukan kedalam kantong plastik besar,” terangnya.
Pihaknya berharap, aksi sosial berupa pungut sampah ini bukan hanya dilakukan saat ini saja, melainkan menjadi kegiatan rutin kedepan khususnya dengan kegiatan sosial yang lain. Setiap sampah yang dikumpulkan, akan dibawa langsung oleh truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas LH, nanti sampah-sampah yang dikumpulkan akan diangkut dengan truk sampah. Setelah itu dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah,” jelasnya.
Menurutnya, aksi pungut sampah juga sejalan dengan program pemerintah daerah yang kini getol melakukan Jumat Bersih (Jumsih). Sebab sampah memang kerap menjadi persoalan di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia. (Andri)
