MAJALENGKA –
Ratusan gedung sekolah dasar dan menengah pertama di Kabupaten Majalengka, dinilai belum memadai sebagai tempat belajar yang nyaman dan aman bagi para pelajar. Apalagi jika dikategorikan sebagai tempat belajar yang nyaman.
Umumnya, fasilitas pendidikan yang banyak mengalami kerusakan diantaranya seperti ruang kelas, perpustakaan dan labotarium. mulai dari kerusakan sedang sampai parah dan bahkan tidak bisa digunakan masih banyak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Ahmad Suswanto mengungkapkan, berdasarkan inventarir yang dilakukan, hampir 40% dari 670 sekolah SD se-Kabupaten Majalengka dalam kondisi rusak parah.
“Dari 670 sekolah SD dengan siswa 111.719 orang dan dengan rombongan belajar 3.900 kelas mengalami kerusakan cukup berat,” katanya.
Tak hanya bangunan sekolah dasar saja, namun SMP juga belum memenuhi standar pelayanan minimum jika mengacu kepada standar yang diberlakukan pemerintah.
Idealnya, semua ruang kelas sudah nyaman menjadi tempat belajar siswa, selain ruang kelas sarana penunjang seperti perpustakaan, laboratorium bahkan rest room toilet harus sudah bagus baik fisik maupun kekuatannya.
“Untuk diketahui bahwa sekolah SMP di Kabupaten Majalengka, ada sebayak 114 sekolah negeri dan swasta peserta didik sebayak 37.839 orang, sedangkan rombongan belajar ada 1.257 kelas,” ungkapnya.
Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Ahmad yang baru beberapa bulan menjabat Kadisdik Majalengka. Karenanya dia berharap, ada perhatian khusus dari Bupati Majalengka untuk merevitalisasi raung kelas dan sarana penunjang belajar lainnya, baik untuk di tingkat SD maupun SMP yang mengalami kerusakan tersebut. (Oki)
